Bu Nanik mengajak suaminya, ketika suaminya di tanya "Mas, kepala sekolah menyarankan jenengan ikut ke Jogja",
"Saya ikut jika sepasang burungku juga ikut ", jawab suami Bu nanik.
Akhirnya dengan beberapa pertimbangan Bu nanik dan suami ikut rekreasi. Bu nanik seharusnya duduk berjajar dengan suami. Namun sesuai kesepakatan bahwa burungnya ikut, dengan terpaksa sangkar burung dibawa dan berjajar dengan tempat duduk suami Bu nanik.
Akhirnya Bu Nanik duduk bersama dengan teman guru lain, dengan rela tempat duduknya ditempati sangkar burung kesayangan suami.
Bagi Bu nanik, hobi suami bisa dimaklumi. Menurut Bu Nanik "Yang penting jatah bulanan lancar dan suami tidak neko-neko, bagiku sudah cukup Bu", jawabnya saat saya tanya, kok gak cemburu Bu.
Bapak dan Ibu, menjadi pasangan yang sejiwa adalah harapan keluarga, sakinah mawadah wa rahmah menjadi impian. Untuk itu saling menyayangi, dan memahami satu dengan yang lain patut dipelihara.
Sungguh tidak patut jika gara-gara hobi suami atau hobi istri rumah tangga menjadi tidak harmonis. Menerima kekurangan dan melengkapinya dengan kasih sayang dapat menundukkan ego diri.
Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H