Munculnya indikator yang tidak sesuai dengan kenyataan disebabkan karena peserta didik kurang memahami konteks pertanyaan yang ada. Sehingga dalam menjawab pertanyaan kurang pas. Untuk itu perlu kiranya memperbanyak kegiatan yang mendorong anak berliterasi, sekaligus memahami bacaan.
Kemampuan memahami setiap butir soal sangat penting dikuasai siswa karena hampir seluruh pertanyaan ANBK bersifat literasi membaca yang menuntut pemahaman yang matang.
Berikut contoh pernyataan yang menjadi tindak lanjut dari hasil penilaian yang berwarna merah atau tidak mencapai ketuntasan minimal pada satuan pendidikan
Identifikasi masalah:
Kurang dari 50% peserta didik belum mencapai kompetensi minimal untuk literasi membaca
Solusinya:
Meningkatkan kegiatan literasi membaca dari 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai menjadi 30 menit dari pembiasaan yang sudah diterapkan di sekolah.
Ada banyak poin yang menjadi identifikasi masalah, namun saya menuliskan contoh permasalahan yang berkaitan dengan literasi membaca. Jika disimak dari pernyataan di atas sekolah kami kurang menguasai kemampuan memahami bacaan. Mengapa demikian?
Berikut mencari akar permasalahan:
Secara kebetulan sebagian besar dari peserta didik kelas 5 tahun lalu kurang terampil membaca. Kondisi kekurangan guru menyebabkan dua tahun tidak mempunyai wali kelas. Yaitu saat kelas satu dan dua. Mereka belajar dengan guru yang kebetulan tidak ada jam mengajar.