Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berikut 7 Filosofi Hidup yang Terdapat pada Warna Pelangi

4 Agustus 2022   11:36 Diperbarui: 4 Agustus 2022   11:38 3887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indahnya warna pelangi sebagai bukti ciptaan Tuhan yang  Maha sempurna. Gambar dari merdeka.com

Jalan Hidup seseorang  tidak selamanya mulus, seperti layaknya sebuah jalan. Terkadang berkerikil tajam dan berkelok, turun dan curam, terkadang halus mulus layaknya jalan Tol yang bebas hambatan. Begitulah kira-kira warna kehidupan.

Mengalami pasang surut perjalanan hidup silih berganti. Terkadang menemukan kebahagiaan setelah kepayahan yang dirasakan, atau justru menghadapi kesedihan yang tak berujung. Pelangi akan tampak indah karena banyak warna yang menselaraskan. Masih ingatkah pelajaran IPA masa SD? Apa saja warna pelangi itu?

Pak guru pernah mengatakan , cara mudah menghafalkan warna pelangi maka hafalkan suku kata depannya, mejikuhibiniu yang artinya "merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu

Liku-liku hidup  layaknya warna pelangi. Akan indah ketika berpadu dengan warna lain. Demikian juga problema hidup selalu menghiasi kehidupan manusia. Layaknya pelangi, masalah dan problema silih berganti, namun semua akan tampak indah pada waktunya.

Layaknya pelangi, saat melihat lebih dekat, kita akan melihat bahwa setiap warna akan tumpang tindih dan luntur menjadi satu dengan warna disebelahnya. Namun sebenarnya pelangi menghasilkan kilau cahaya putih yang membuat bagian dalam pelangi  jauh lebih terang dari pada bagian luarnya.

Demikian juga masalah yang dihadapi manusia selalu datang dan pergi silih berganti, bahkan pernah juga masalah yang satu belum selesai datang lagi masalah baru. Persis layaknya pelangi yang warnanya tumpang tindih dengan warna sebelahnya.

Namun dibalik itu, ternyata warna-warni pelangi bisa menghasilkan cahaya putih yang lebih terang. Sama halnya ketika kita menghadapi masalah dan problema yang bertubi-tibi, sesungguhkanya dibalik itu semua Tuhan menyiapkan rencana yang lebih indah dan membahagiakan.

Berikut arti filosofi hidup dengan warna pelangi yang dikutip dari ScienceStruck

satu, warna merah.

Natioanl Geographic menyebutkan warna merah pada pelangi adalah gelombang warna terpanjang dengan ukuran 650 nanomater. Warna ini melambangkan antusiame, gairah, kemarahan, juga energi.

Dahulu saya tidak suka warna merah, karena terkesan norak dan ngejreng. Namun dengan berjalannya waktu justru saya menjadi tertarik dengan warna merah.  Warna merah berarti  berani. Berani  menunjukkan kebenaran. Seseorang harus punya antusiame, gairah dan energy.

Jangan sampai kelihatan loyo, tanpa gairah bahkan putus asa menghadapi masalah. justru sebaliknya setiap problema harus dihadapi dengan optimistis, berani mengambil tindakan dan pantang menyerah. Masalah harus dihadapi bukan dihindari, itulah warna merah yang ada diantara warna pelangi.  

Indahnya  pelangi hasil dari perpaduan banyak warna. Gambar dari compas.com
Indahnya  pelangi hasil dari perpaduan banyak warna. Gambar dari compas.com

Dua, warna jingga

Jingga adalah warna yang terbentuk dari paduan warna merah dan kuning. Warna ini unik dan lembut. Kuning berarti ceria yang bercampur dengan dengan agresifnya warna merah. Jingga bisa diartikan dengan daya tahan dan ketekunan.

Dalam hidup seseorang perlu mempunyai sifat tekun, rajin dan telaten. Tak ada keberhasilan yang dinikmati dari berpangku tangan, semua pasti akan dimulai dari usaha dan ihtiyar. Demikian juga dalam hidup tak ada yang pasif, semua berjalan dari hal-hal yang tak terduga.

Maka penting bagi kita untuk berusaha dan menekuni bidang yang telah kita pilih, jangan ada keraguan dengan apa yang sudah kita jalani. Tekun dan optimis maka kita bisa menahlukkannya.

Tiga, warna kuning

Kuning adalah warna cerah, yang mengaitkan dengan kejernihan pikiran. Warna kuning menggambarkan keceriaan dan keteraturan. Hidup penuh warna, apapun masalah yang kita hadapi jangan sampai lupa kalau ada yang mengendalikan. Dialah Alloh Tuhan yang Mahakuasa.

Apapun masalah yang kita jalani sebaiknya menghadapinya dengan santai, tenang namun penuh tanggung jawab. Mengapa demikian? karena masalah dan problema yang kita hadapi adalah kehendak Alloh. Maka sebaiknya menerima dengan hati ikhlas

Empat, warna hijau

Keterpaduan warna kuning dan biru menghasilkan warna hijau yang sejuk dan indah. Warna ini terletak tepat di tengah keseimbangan warna, yaitu antara merah dan ungu pada spektrum warna.

Jika Hijau adalah perpaduan antara dua warna agar membentuk keseimbangan warna maka penting bagi kita untuk memberikan kesimbangan dalam hidup. Jalan hidup tak  selamanya sempurna terkadang dihadapkan pada masalah yang sulit, entah tentang ekonomi atau sosial keluarga.

Jika hal itu terjadi, seyogyanya kita bisa memadukan dengan tetap memandang dari sisi positifnya. Setiap kejadian pasti ada hikmahnya, maka mengambil hikmah dari sebuah peristiwa sebagai pembelajaran untuk menatap masa depan.

Jangan sampai terpuruk dan menjatuhkan diri pada kubangan yang tidak  nyaman. Hendaklah memandang masalah dari berbagai perspektif, sehingga terbuka cakrawala berpikir ke arah yang positif. Jika sudah terbiasa melihat masalah dari berbagai sudut pandang maka akan menemukan keseimbangan dalam berpikir.

Istilah Jawa tidak grusah-grusuh, bertindak berdasarkan hati dan bukan mengandalkan otak dan otot semata. Jika hidup telah seimbang maka ketenangan jiwa akan kita dapatkan.

Indahnya warna pelangi  mengandung makna filosofi bagi kehidupan manusia. Gambar : adharta.com
Indahnya warna pelangi  mengandung makna filosofi bagi kehidupan manusia. Gambar : adharta.com

Lima, warna biru

Warna biru mewakili rasa kedamaian, ketenangan, dan harmoni.  Damai, tenang dan seimbang adalah harapan orang dalam hidup. Memang terkesan ideal namun bisa saja seseorang berharap dan berusaha hidup layaknya seperti warna biru.

Kedamaian dan ketenangan adalah sebuah puncak hidup yang ingin diraih manusia, untuk apa banyak harta jika hidup tidak tenang, untuk apa berselancar pangkat jika hati tak pernah merasa damai. Maka menjalani hidup dengan tenang adalah sebuah keniscayaan.  

Toh pada ahirnya hidup adalah sebuah proses dimana kita mengelola hati nurani dan nafsu. Dua sisi mata uang yang sangat berbeda. Nurani mengajak kita pada kebaikan, sebaliknya nafsu menuntun kita pada kefasikan.

Dua kekuatan hati yang berbeda selalu dibisikkan dalam dada manusia, tergantung bagaimana kita menyikapi, kemanakah kita akan mengikuti. Kebaikan yang muncul akankan mengalahkan nafsu atau sebaliknya justru kebatilan nafsu  mengalahkan kemurnian dan kesucian hati.

Enam, warna nila

Nila adalah warna biru yang lebih gelap dan terlihat seperti warna biru tua. Warna nila dianggap dapat membuka alam bawah sadar dan dikaitkan dengan intuisi, seperti kemampuan psikis, kebijaksanaan, pencapaian spiritual.

Pencapaian spiritual dalam hidup dilandasi oleh tuntunan agama. Begitu pentingnya agama dalam mengawal perikehidupan manusia sehingga terjadi keseimbangan dalam memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya.

Kebutuhan untuk menciptakan kesejahteraan manusia erat hubungannya dengan perilaku manusia dengan lingkungannya. Manusia harus mampu menciptakan sikap bijaksana dalam memandang masalah. Upaya manusia hanyalah sebatas ihtiyar dan berusaha sebaik mungkin sedang hasil akhir kita serahkan kepada Tuhan yang Mahakuasa.

Warna nila merupakan  lambang dari puncak ihtiyar manusia, karena di dalamnya terdapat pencapaian spiritual. Sikap bijaksana dan berkeadilan yang akan membimbing manusia menuju ketenangan jiwa.

Ketujuh, warna ungu

Warna ungu terletak di ujung spektrum warna yang berlawanan dengan merah. Warna ini terjadi dari kombinasi antara merah dan biru. Warna ungu yang lebih gelap melambangkan kesedihan. Sedangkan warna ungu kebiruan melambangkan idealisme.

Dalam warna ungu terdapat lambang kesedihan juga idialisme. Tak ada manusia yang sempurna, pun juga tak ada manusia yang tanpa cela. Sebaik-baik manusia pasti akan ada sisi jeleknya. Demikian juga sejelek-jeleknya manusia pasti akan ada sisi baiknya.

Silih bergantinya perubahan nasib pada seseorang hendaknya dianggap wajar dan alamiah. Jika suatu saat seseorang diganjar kaya dan  berpangkat, maka ingatlah itupun tidak selamanya. Datangnya kebahagiaan pasti akan ada sisi kesediaan yang menunggu waktu bergulir.

Ujian, cobaan dan kejayaan akan datang silih berganti. Tuhan menyiapkan bagi hamba yang dikehenddakinya. Namun ingatlah bahwa Tuhan akan menguji  hambanya sesuai dengan kemampuannya.

Bapak dan Ibu, Hidup tidak selamanya indah. Indahnya pelangi terbentuk dari perpaduan warna. Kita akan merasakan indahnya kehidupan  jika mampu menghadapi cobaan, rintangan dan problema hidup dengan mengambil hikmah dan pelajaran yang Allah tetapkan pada kita.

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

Bahan bacaan : Urutan warna pelangi dan filosofinya. kumparan.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun