Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berikut 7 Filosofi Hidup yang Terdapat pada Warna Pelangi

4 Agustus 2022   11:36 Diperbarui: 4 Agustus 2022   11:38 3887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indahnya warna pelangi sebagai bukti ciptaan Tuhan yang  Maha sempurna. Gambar dari merdeka.com

Enam, warna nila

Nila adalah warna biru yang lebih gelap dan terlihat seperti warna biru tua. Warna nila dianggap dapat membuka alam bawah sadar dan dikaitkan dengan intuisi, seperti kemampuan psikis, kebijaksanaan, pencapaian spiritual.

Pencapaian spiritual dalam hidup dilandasi oleh tuntunan agama. Begitu pentingnya agama dalam mengawal perikehidupan manusia sehingga terjadi keseimbangan dalam memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya.

Kebutuhan untuk menciptakan kesejahteraan manusia erat hubungannya dengan perilaku manusia dengan lingkungannya. Manusia harus mampu menciptakan sikap bijaksana dalam memandang masalah. Upaya manusia hanyalah sebatas ihtiyar dan berusaha sebaik mungkin sedang hasil akhir kita serahkan kepada Tuhan yang Mahakuasa.

Warna nila merupakan  lambang dari puncak ihtiyar manusia, karena di dalamnya terdapat pencapaian spiritual. Sikap bijaksana dan berkeadilan yang akan membimbing manusia menuju ketenangan jiwa.

Ketujuh, warna ungu

Warna ungu terletak di ujung spektrum warna yang berlawanan dengan merah. Warna ini terjadi dari kombinasi antara merah dan biru. Warna ungu yang lebih gelap melambangkan kesedihan. Sedangkan warna ungu kebiruan melambangkan idealisme.

Dalam warna ungu terdapat lambang kesedihan juga idialisme. Tak ada manusia yang sempurna, pun juga tak ada manusia yang tanpa cela. Sebaik-baik manusia pasti akan ada sisi jeleknya. Demikian juga sejelek-jeleknya manusia pasti akan ada sisi baiknya.

Silih bergantinya perubahan nasib pada seseorang hendaknya dianggap wajar dan alamiah. Jika suatu saat seseorang diganjar kaya dan  berpangkat, maka ingatlah itupun tidak selamanya. Datangnya kebahagiaan pasti akan ada sisi kesediaan yang menunggu waktu bergulir.

Ujian, cobaan dan kejayaan akan datang silih berganti. Tuhan menyiapkan bagi hamba yang dikehenddakinya. Namun ingatlah bahwa Tuhan akan menguji  hambanya sesuai dengan kemampuannya.

Bapak dan Ibu, Hidup tidak selamanya indah. Indahnya pelangi terbentuk dari perpaduan warna. Kita akan merasakan indahnya kehidupan  jika mampu menghadapi cobaan, rintangan dan problema hidup dengan mengambil hikmah dan pelajaran yang Allah tetapkan pada kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun