Mereka menganggap bahwa putri tersebut adalah jelmaan sang putri putra bupati yang patah hati karena cintanya yang tidak kesampaian. Bahkan saat inipun dipercayai bahwa jika ada sepasang kekasih yang sedang memadu cinta di kawasan air terjun Nglirip maka hubungan mereka akan terputus dan tidak langgeng.
Selain itu beberapa kali kejadian bahwa ada korban seorang pemuda yang tengah mandi atau berenang  tiba-tiba hilang tertelan pusaran sumber yang ada di air terjun nglirip. Konon ceritanya menjadi pengantin dengan putri Nglirip.
Inilah yang menjadi rumor bahwa mereka dijadikan pengantin bersama dengan putri nglirip. Entah benar atau salah mitos tersebut namun telah berkembang dari mulut ke mulut dan dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Lokasi Air terjun NgliripÂ
Untuk mengunjungi wisata yang satu ini banyak alternative jalan yang bisa dilaluinya. Kawasan yang berada 35 Km arah barat daya Kota Tuban ini bisa dikunjungi lewat dua jalur. Bila anda berada dari arah selatan kota Tuban maka anda bisa menggunakan Bis jurusan Jatirogo-Bojonegoro.
Anda bisa turun di pertigaan Anjlok. Selanjutnya bisa berjalan kaki kurang lebih 1 Km.  Namun jika anda berada dari arah Kota Tuban  maka anda akan melalui jalur Merakurak menuju Montong. Dari kecamatan Montong kemudian lurus menuju Singgahan. Â
Itulah alternatif jalur yang anda bisa lalui. Air terjun Nglirip bisa dinikmati hanya dengan membayar karcis masuk Rp. 5000,- .
Sudah sepuluh  tahun terahir ini kawasan Air terjun Nglirip telah berbenah. Sejak adanya larangan berenang di kawasan itu sampai saat inipun tak terdengar lagi kabar korban tenggelam. Pengunjung bisa menikmati indahnya suasana air terjun Nglirip lebih aman dan nyaman.
Salam sehat selalu, selamat berwisata semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H