Oh ya jangan lupa, ketika mengantarkan anak harus menyiapkan bekal anak, jajan yang disukai keduanya, juga menitipkan sangu pada bundanya.
Jika sewaktu-waktu anak pengin beli jajan, kita tahu setiap saat selalu ada penjual keliling di gang-gang masuk. Jika perlu bawa juga mainan kesukaannya.
Ketiga, memilih tetangga yang sudah akrab dan terpercaya
Sebagai pendatang di perkampungan, tentu kita tidak punya saudara senasib, yang ada adalah tetangga.Â
Tetangga itulah yang saat ini menjadi saudara kita. Apapun keperluan kita yang mendesak tentu tetangga dekatlah yang pertama kali kita minta bantuan.
Saat akan meninggalkan anak ke luar kota karena tugas, tentu kita akan memerlukan pengasuhan untuk buah hati.Â
Jika tidak ada PRT maka tetangga yang sudah dekat dan kita anggap sebagai saudara adalah orang yang tepat untuk menitipkan buah hati kita.
Seperti yang saat ini saya lakukan, empat hari ada workshop, maka buah hati saya titipkan kepada tetangga yang sudah saya anggap seperti keluarga sendiri.Â
Pagi ketika berangkat, sudah saya antarkan lengkap dengan bekal antara lain pakaian ganti, peralatan ngaji di TPA, berikut alat sholat ketika nanti pergi ke musholla dan tak lupa sangu jika nanti ingin beli jajanan.
Keempat, memberikan apresiasi sebagai tanda terima kasih
Sebagai rasa terima kasih maka jangan lupa memberikan buah tangan atau sesuatu yang menurut Anda bisa memberikan rasa senang agar jerih payahnya merasa dihargai. Terkadang saya mengapresiasi dan mengatakan, "Wah, kalau saya tinggal kok malah pinter".