Menurutku si kecil jika di sekolah menjadi anak yang pemberani, mudah bergaul dan bisa bersosialisasi dengan temannya. Bahkan jika hari libur banyak temannya yang main ke rumah.
Pada laman halodoc disebutkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Vanderbilt University di awal 2012, ditemukan sebuah fakta bahwa rasa takut di dalam diri anak dipengaruhi oleh otak atau pikiran mereka. Karena itu, ibu diharapkan dapat membantu memberi stimulus pada pikiran anak bahwa dirinya bukanlah seorang penakut, sehingga anak menjadi lebih berani.
Berikut tips mengurangi rasa penakut pada anak
Pertama, mencari tahu apa penyebab anak menjadi takut
Seperti ilustrasi di atas, menunjukkan bahwa si kecil takut pada tempat-tempat tertentu sehingga saya perlu mencari tahu penyebab dia merasa takut. Apalagi, menurut kakaknya penyebab takutnya karena pernah nonton film horor. Untuk itu, perlu kiranya saya memperhatikan konten apa saja yang sering ditonton si kecil.Â
Suatu saat saya ajak dia ngobrol, kenapa dia takut? Apa takut hantu? Dia mengangguk. Saya katakan di rumah ini tak ada hantu, hantu adanya hanya di Youtube, jadi besok lagi tidak boleh nonton hantu-hantunan.
Sejak itu, saya alihkan untuk menonton film kartun yang lucu dan mengedukasi, seperti Upin dan Ipin, Sopo Jarwo, juga Omar-Hana dan lain-lain.
Kedua, jangan membentak dan memarahi
Sebagai ibu, terkadang ada rasa jengkel jika si kecil sering minta tolong untuk menemani dan menunggui segala aktivitasnya, bahkan saya sempat mengomelinya. Namun tindakan itu justru menjadi anak semakin takut dan tertekan.
Disamping dia punya rasa takut yang timbul dari dalam dirinya, juga mempunyai perasaan tertekan karena orang di sekelilingnya justru meresponsnya dengan negatif. Seperti yang saya sampaikan di atas, si kecil menahan pipis karena takut ngomong.