Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bagaimana Menyikapi Hari Efektif Fakultatif (HEF) bagi Siswa?

23 April 2022   22:01 Diperbarui: 25 April 2022   00:05 23340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya puasa tidak boleh menjadi alasan anak-anak tidak masuk sekolah. Orangtua dan guru perlu memberikan arahan dan motivasi bahwa puasa memang berlatih sabar. Sabar menahan lapar dan dahaga. 

Berapa banyak anak di luar sana yang merasakan kelaparan bukan karena puasa namun karena tidak ada makanan sekedar pengganjal perut.

Melatih syukur juga salah satu hikmah puasa, keberadaan anak-anak yang sehat dan kuat puasa harus disyukuri. Terlebih salah satu syarat puasa adalah jika mampu melakukannya. Kita yang sehat, tidak sakit berkewajiban puasa. Maka sepantasnya kita bersyukur dan menjalankan ibadah puasa sebagai kewajiban seorang muslim.

Sebagian anak puasa sedang malas belajar. Ilustrasi gambar: aura.tabloidbintang.com
Sebagian anak puasa sedang malas belajar. Ilustrasi gambar: aura.tabloidbintang.com

Kedua, tidak ada jatah uang saku

Alasan Halma, berbeda dengan alasan Sari, bocah kelas lima ini justru beralasan, "Gak seru kalau puasa, gak punya uang jajan."

Menjadi kebiasan Sari setiap hari ada uang saku Rp.5000,-. Namun, semenjak puasa ini uang saku tersebut ditiadakan karena alasan puasa. Toh penjual di sekolah juga tidak ada, itu alasan orang tua tidak memberinya uang saku pada Sari.

Kembali pada hakikat puasa adalah menahan, menahan makan, minum, dan yang membatalkan puasa. Menjadi alasan tidak sekolah karena tidak mendapat uang saku tidak dibenarkan. Bahkan bagi siswa yang telah dewasa cara berpikir, uang saku bukan hal yang penting.

Menurut Santi, salah satu siswa yang berprestasi ini telah berpikir dewasa. Menurutnya sekolah adalah pekerjaan utama bagi pelajar, baik itu ada finansialnya berupa uang saku atau tidak.

Untuk itu penting bagi guru dan orangtua memberikan pengertian tentang kewajiban belajar dalam keadaan apapun, termasuk pada saat Ramadhan tiba. 

Hari efektif fakultatif sebaiknya dijadikan hari yang bermanfaat bagi sekolah. Tetap melaksanakan pembelajaran namun juga diselingi dengan kegiatan keagamaan, termasuk di dalamnya pondok Ramadhan atau pesantren kilat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun