Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Awas, Jangan Ceritakan Cerita Takhayul pada Anak

18 Maret 2022   22:19 Diperbarui: 19 Maret 2022   09:45 1263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi anak yang sedang ngobrol. gambar dari  popomama.com 

Setelah dua puluh menit perjalanan saya  tiba di sekolah. Saya bermaksud masuk di kelas satu  untuk menyampaikan hal-hal  terkait cerita takhayul yang tidak benar.

ilustrasi anak yang sedang ngobrol. gambar dari  popomama.com 
ilustrasi anak yang sedang ngobrol. gambar dari  popomama.com 

Apa itu Cerita Tahayul

Takhayul adalah suatu kepercayaan yang tidak dapat dibuktikan secara akal, takhayul merupakan cerita-cerita yang diceritakan oleh masyarakat terdahulu secara turun- temurun.

Takhayul bisa juga hanya cerita rekaan atau karangan berdasarkan dari khayalan seseorang, seiring berjalannya waktu, sudah seharusnya mitos atau takhayul dipatahkan dengan penjelasan yang masuk akal  dan berlogika.

Menanggapi cerita yang disampaikan anak saya, berikut yang saya lakukan :

Seorang ibu sedang mengajak anak ngobrol ilustrasi gambar : detikhealt-detik.com
Seorang ibu sedang mengajak anak ngobrol ilustrasi gambar : detikhealt-detik.com

Pertama, menjelaskan kebenaran sesuai logika.

Di kelas satu saya menyampaikan bahwa cerita pensil yang pendek, tidak ada hubungannya dengan kematian. Pensil yang sudah pendek sudah waktunya diganti dan minta dibelikan pada ibunya, tidak harus menakut- nakuti kalau emaknya akan mati.

"Ayo coba tunjukkan pada Bu guru, siapa yang pensilnya sudah pendek, nanti sepulang sekolah minta dibelikan ibunya, harganya murah, Cuma Rp.1000,-" sambil saya tunjukkan pensil yang baru saja saya beli

"Ini tadi Bu guru beli dua buah". jadi jangan sampai kalian cerita yang tidak masuk akal, jangan juga jadi tukang gossip, ngarang cerita yang belum tentu kebenarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun