Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Omicron Mengintai Keluarga, Berikut 4 Cara yang Harus Dilakukan

9 Februari 2022   23:18 Diperbarui: 14 Februari 2022   10:01 1910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tetap waspada dan selalu proteksi diri kita dan keluarga dari ancaman omicron dengan selalu terapkan protokol kesehatan. Sumber: Unsplash/Atoms via Kompas.com

Menurutnya gejala Omicron seperti (Flu biasa) batuk, pilek, hidung tersumbat kemudian cairan di hidung meler. Juga mengalami lemah, lesu kadang disertai demam.  

Akan tetapi, gejala covid 19 varian Omicron tak sepenuhnya mirip dengan flu biasa, dr. Erlina mengungkapkan ada gejala yang khas yang paling banyak dialami pasien Omicron yaitu sakit tenggorokan (detikcom dalam program e-Life, Jumat, 4 februari 2022).

Sejak Rabu  (2/2/2022) kemarin anak saya merasakan kakinya pegal-pegal disertai badannya yang lemah. Saya segera buatkan teh hangat dan menyuruhnya istirahat. Malam hari badannya panas, tidak nafsu makan, dia merasa tenggorokannya sakit. Namun demikian saya paksa untuk tetap makan walaupun sedikit. Pagi harinya dia mual dan muntah.

Saya tetap pergi ke sekolah untuk mengajar dan meninggalkan dia di rumah sendiri. Kakaknya yang bekerja di Puskesmas, saya sarankan untuk membawakan  obat-obatan yang sesuai dengan gejala yang dideritanya.  

Pasien Omicron lebih ringan dari delta. Sumber Liputan6.com
Pasien Omicron lebih ringan dari delta. Sumber Liputan6.com

Apa yang sebaiknya dilakukan

Melihat kondisi anak saya yang sama dengan gejala Omicron, maka saya melakukan hal-hal sebagai berikut :

Pertama, jangan panik 

Terpapar covid 19 menjadi pengalaman tersendiri, juni tahun 2021 yang lalu anak saya yang pertama  dinyatakan terpapar covid-19. Tertular dari temannya yang sama-sama nakes di Puskesmas.

Sempat menjalani isolasi mandiri selama 14 hari di rumah. Dari pengalaman itu, saya dapat mengulang pelajaran yang sama. Salah satunya, tidak bersikap panik, berusaha menerima keadaan dengan tetap tenang.

Menyiapkan mental dengan positif thinking adalah satu point yang bisa mengurangi kecemasan.  berusaha dan berihtiyar bahwa ketenangan jiwa adalah salah satu obat yang bisa mengurangi rasa sakit dan cemas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun