Seperti yang saya sampaikan di atas setelah  menyelesaikan Curriculum Vitae  kita akan dituntut untuk menceritakan dan menjawab pertanyaan yang membutuhkan deskripsi panjang dan berbobot.
Seperti menuliskan motivasi apa yang mendorong menjadi guru penggerak, juga menceritakan kelebihan yang mendukung peran dalam guru penggerak.
Mungkin diantara calon guru penggerak sudah ada gambaran jawaban yang tepat untuk menyelesaikan pertanyaan di atas, namun untuk menulis dan merangkai kata hingga menyusun kalimat itulah yang terkadang menjadikan kendala dalam menulis.
Terlebih ada batasan sekian karakter yang harus ditulis, ketika menulis pada kolom essai sudah ada ketentuannya, sehingga jika tulisan kita belum terpenuhi sudah otomatis ada pemberitahuan bahwa "Tulisan anda kurang sekian karakter (disebut bilangan angkanya).
Ketiga, terbuka dan membuka cakrawala berpikir untuk maju.
Menjadi calon guru penggerak sebaiknya  mempunyai wawasan luas, mau belajar dan terbuka menerima saran yang membangun. Berpikir kritis dan mampu berdaya guna untuk rekan-rekan sejawatnya.
Diharapkan guru penggerak dapat menggerakkan ekosisten dalam pembelajaran baik di dalam maupun di luar sekolah. Guru penggerak juga harus mampu mengembangkan materi pelajaran yang kreatif, memberikan pengetahuan lebih luas dan mendalam,
Guru penggerak juga mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran serta pengembangan diri.
Keempat, mempunyai keinginan yang kuat dan bersedia mengikuti prosesnya.
Sembilan bulan adalah waktu yang lama untuk sebuah proses pelatihan, sehingga harus ada komitmen yang harus  dijalani. Ada kalanya kita ragu dan hawatir untuk melakukan sesuatu yang belum tentu kehawatiran dan kecemasan itu terjadi.
Menurut teman saya Pak Mulyono,S.Pd.yang saat ini mengikuti program guru penggerak angkatan 5 menuturkan bahwa program guru penggerak sangat menantang dan banyak manfaat yang diperoleh dari program ini.