Sejak emansipasi wanita bergulir, diharapkan tak ada lagi diskriminasi terhadap wanita tentang pekerjaan dan tugas hariannya.Â
Memang secara kodrat wanita lebih mendominasi pekerjaan rumah, namun saat ini zaman sudah serba canggih, serba modern, wanita tidak lagi hanya tinggal di rumah mengurus anak dan menyiapkan segala keperluan keluarga.
Kedudukan wanita saat ini sudah sama dalam hal pekerjaan, dahulu di SPBU hanya kaum adam yang mendominasi, tapi saat ini sudah menjadi pemandangan biasa wanita bekerja di SPBU, bahkan sopir juga sudah banyak dikendalikan wanita.
Menjadi wanita karir yang bekerja di luar rumah memang tidak mudah, mereka harus bisa membagi waktu, menerima konsekuensinya terhadap pekerjaan dan juga tanggung jawabnya sebagai manager rumah tangga, belum lagi masalah anak yang menjadi tanggung jawab utama dalam hal pengasuhannya.
Selain bertanggung jawab di kantor, wanita pekerja juga bertanggung jawab dalam rumah tangganya, dari dapur hingga sumur bahkan juga di tempat tidur.Â
Menjadi wanita pekerja adalah pilihan, tak bisa dipungkiri semua bermuara untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.
Sering saya melihat ibu-ibu bekerja sambil menggendong anak, artinya mereka bekerja sambil momong, semua dilakukan karena besarnya tanggung jawab sebagai ibu yang tidak tergantikan kasih sayangnya oleh siapapun, juga karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskan dirinya untuk meniti karirnya.
Seperti yang pernah saya alami, dua tahun yang lalu ketika si bungsu berumur 4 tahun. Saya selalu mengajak anak saya ke sekolah, sebelumnya ada Mbok Nah sebagai asisten rumah tangga, yang menemani di rumah, namun setelah Mbok Nah udzur karena sudah tua, maka saya harus membawa anak ke sekolah.
Saya harus pandai-pandai membagi waktu, antara mengajar sekaligus momong, untungnya saya mengajar di sekolah dasar, sehingga dengan mudah saya melakukannya. Berikut beberapa hal yang saya persiapkan saat bekerja sambil momong anak:
Pertama, siapkan keperluan anak selama di kantor