Beberapa kali kutanya, selalu dengan jawaban yang sama yaitu "Tidak bu", merasa tidak nyaman. Ketika saya mendekatinya, segera saya masuk kelas.
Tidak berapa lama, bel masuk berbunyi, semua siswa masuk kelas kecuali Fata. Saya mencoba bertanya pada teman-temannya, "Mengapa Fata masih di luar?"
Semua diam dan saling berpandangan, ada beberapa yang tersenyum namun ditahan. "Adakah yang tahu kenapa Fata tidak bermain sepak bola bersama kalian?"
"Anu bu, celana Fata robek, panjang sekali sampai kelihatan celana dalamnya", jawaban itu disertai tertawa bersama-sama.
Mendengar jawaban itu, segera saya keluar menemui Fata. Dia duduk menunduk menahan malu, pasti dia mendengar teman-teman menertawainya.
Saya membujuknya untuk masuk kelas, namun dia menolak untuk melangkahkan kakinya saja dia tidak berani karena celananya robek nyaris sempurna dari bawah hingga ke mestak.Â
Amboi, saya sendiri hampir tertawa, namun ku tahan, khawatir dia bertambah malu.
Dari ilustrasi di atas saya menggunakan metode pendidikan karakter untuk mengatasi siswa yang mengalami kondisi tertentu (tidak mood/minder).
Metode pendidikan karakter
Pendidikan karakter adalah usaha yang dijalankan secara sistematis oleh para pendidik demi menciptakan kualitas nilai karakter anak melalui penanaman nilai yang posistif.
Pendidikan karakter dianggap mampu menjadi solusi terbaik untuk mengatasi masalah pendidikan di negeri tercinta ini.Â
Untuk itu pendidikan karakter menjadi prioritas yang sudah lama digaungkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.