Saat ini Mas Menteri Nadiem Makarim telah menggagas merdeka belajar, salah satu dari tujuan merdeka belajar adalah mencetak profil pelajar pancasila.Â
Tentu Mas menteri mempunyai harapan besar terhadap pelajar Indonesia, agar pancasila menjadi sendi-sendi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, juga dalam dunia pendidikan.
Hal tersebut mendapat tanggapan positif dari semua elemen masyarakat utamanya warga pendidik dalam hal ini guru.Â
Saya, misalnya, sependapat dengan gagasan yang brilyan tersebut, penanaman pancasila harus kembali didengungkan juga ditanamkan sedini mungkin terhadap warga sekolah, utamanya pada peserta didik yang ahir-ahir ini tergerus oleh teknologi yang semakin canggih, yang tidak sepenuhnya berkiblat pada pancasila sebagai falsafah negara.
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia harus menjadi sum-sum dalam dinamika kehidupan baik dalam lingkungan sekolah maupun dalam tatanan kehidupan bermasyarakat.Â
Pancasila harus diamalkan dalam perilaku budaya sehari-hari sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Menjadi pengalaman saya hari ini, ketika menyampaikan materi pembelajaran Tema 1 di kelas V tentang nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila.
Hari itu, bel sekolah berbunyi, sebelum masuk tiba-tiba Fani jatuh di depan pintu kelas, dia siswa kelas 1. Salah satu murid kelas 5 menolongnya, sebut saja namanya Fata.
Dengan cepat Fata berlari menolong Fani, ada luka berdarah di bagian lututnya, Fata membawanya ke kantor dan meminta obat merah.Â