Dunia pendidikan saat ini dihadapkan pada problematika yang serius, adanya pandemi yang belum berujung, menjadikan beberapa kebijakan dari pemerintah sering berubah-ubah, terutama dari pemerintah kabupaten.
Hari ini boleh tatap muka, namun esok harinya ada surat pemberitahuan larangan tatap muka. Hal ini terjadi karena kondisi Covid -19 penularannya berubah-ubah. Kadang level 1 namun tiba-tiba saja menjadi level 3.
Harus diakui keresahan orangtua mulai tampak, ketika kebijakan pemerintah mengganti pembelajaran tatap muka dengan daring. timbul permasalahan yang dihadapi, baik oleh siswa maupun orangtua.Â
Kebiasaan belajar tatap muka atau luring sudah dilakukan sejam zaman nenek moyang, tanpa ada kendala apapun, namun sejak adanya pandemi ini, dunia pendidikan dibuat mati gaya.
Semua warga sekolah menjadi tersungkur dan terjerat oleh keadaan dimana tidak punya keberdayaan untuk mengambil sikap. Nah, saat itulah pemerintah dalam hal ini Kemendikbud mencanangkan untuk membuka kelas secara daring.
Pengertian Daring
Jika dilihat dari KBBI Kemendikbud, daring adalah akronim dalam jaringan. Terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya. Dilansir dari berbagai sumber, guru, dosen, siswa dan mahasiswa melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring, termasuk saat pemberian tugas.
Dengan kata lain pembelajaran daring adalah model pembelajaran yang menggunakan model interaktif berbasis internet dan Learning Manajemen System, seperti Zoom, Google Meet, dan lain sebagainya.
Berbeda dengan daring, sistem pembelajaran luring merupakan sistem pembelajaran yang memerlukan tatap muka. Menurut KBBI Kemendikbud, luring adalah akronim dari luar jaringan, terputus dari jejearing internet, misalnya saat sisiwa dan mahasisiwa belajar melalui buku pegangan siswa atau mahasiswa dan tenanga pengajar (dari laman Yahoo Berita, 21 mei 2021)
Menjadi seorang guru di daerah terpencil sangat terasa dengan kebijakan pemerintah yang melarang pembelajaran dari luring ke daring. Masalah pertama, di daerah tempat saya mengajar tidak ada jaringan internet, maklum saja daerah di pinggiran hutan tidak ada jejaring internet, kalaupun ada timbul tenggelam.