Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Metode Pendekatan Religius, Solusi bagi Anak yang Berkata Kasar

21 September 2021   03:40 Diperbarui: 22 September 2021   13:06 1372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang tua menasehati anak | Sumber: pexels.com/August de Richelieu

"Kamu terbiasa makanya spontan kamu misuh(jw) berkata kasar."

"Ya, bu, kalau saya tiba-tiba terpeleset atau sedang diganggu teman," jawabnya berterus terang.

Identifikasi masalah

Barja adalah siswa SD kelas V, orang tuanya broken home, keduanya bercerai ketika masih kecil. 

Dia tinggal dengan kakek dan neneknya, selama pandemi dia sering diajak kakeknya bekerja. Pekerjaan kakeknya adalah sopir truk pasir.

Menurut teman-temannya, bahkan Barja sudah bisa mengendarai truk pasir yang biasa dikendarai kakeknya. Selama ini teman kakeknya juga menjadi teman Barja.

Barja bercerita, suatu hari dia pernah kesal kepada kakeknya, saat dia kehausan dia meneguk air dalam kendi yang biasa disiapkan di atas meja. 

Ternyata isi kendi adalah minuman keras yang memabukkan, "Ketika saya minum, saya langsung misuh (berkata kasar), karena saya pusing bu."

"Kemudian apa yang kamu lakukan Barja?" Tanyaku penasaran

"Seketika itu air dalam kendi saya tumpahkan bu," jawabnya kesal mengenang peristiwa itu

Saya mendengarkan dengan seksama, sekaligus tersenyum geli. Bagaimana saya akan menyalahkan seorang bocah yang tiap hari menemui hal-hal yang seharusnya dia hindari sejak kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun