Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tahapan Mengajarkan Calistung untuk Anak Sekolah Dasar

20 Agustus 2021   21:17 Diperbarui: 25 Agustus 2021   09:46 1454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengajarkan anak calistung | Sumber: Shutterstock via www.kompas.com

Pandemi belum berahir adanya PPKM yang diperpanjang menambah deretan panjang kendala belajar anak. 

Tatap muka yang dirindukan para siswa masih menggantung, kapan dimulainya masih belum ada kepastian, karena wabah corona masih mengintai kita.

Sebagai orang tua yang mempunyai anak usia balita seperti saya sangat merasakan akibat pandemi ini.

Usia TK yang seharusnya belajar tatap muka dengan guru terpaksa harus belajar di rumah. 

Genap dua tahun tidak melakukan tatap muka, sekarang harus naik kelas satu. Sudahkah anakku siap menerima pelajaran kelas satu.

Dua tahun belajar secara daring di rumah, banyak kendala karena perilaku anak dengan gurunya sangat berbeda dibanding dengan ibunya di rumah. 

Saya contohkan, jika anak disuruh menulis banyak alasan untuk menolaknya, apalagi kalau diajari untuk mengeja huruf. Mungkin karena suasana belajar yang tidak menyenangkan. 

Layaknya di sekolah, bermain bersama tema-teman, pun juga lingkungan yang menjenuhkan, karena tidak ada plosotan, ayunan, atau permainan-permaianan yang biasa disiapkan di taman kanak-kanak.

Apalagi, sebagian ibu-ibu termasuk saya mendampingi anak belajar sambil melakukan pekerjaan. Contohnya, mendampingi putra putrinya sambil menyeterika atau sambil menyapu lantai atau pekerjaan lain yang bisa disambi.

Nah, bagi ibu-ibu yang saat ini masih menemani anak belajar dari rumah

Berikut tips yang bisa aku bagi terkait pengalamanku mengajarkan anak belajar calistung agar proses yang dijalani semakin mudah, antara lain:

Ilustrasi anak mengeja huruf (foto pribadi)
Ilustrasi anak mengeja huruf (foto pribadi)
Pertama, tanamkan anak untuk percaya diri bahwa setiap anak bisa membaca asalkan mau belajar.

Dengan menyampaikan contoh, "Nak, dulu ibu seusiamu juga belum bisa baca, namun karena selalu berlatih akhirnya bisa membaca".

Kedua, ajak anak menyuarakan dengan nyaring, terkadang anak menekan suaranya karena takut salah. Maka sedapat mungkin, arahkan untuk membuka mulut dengan suara keras, sehingga huruf dan kata jelas didengar.

Ketiga, selama belajar jauhkan dari ponsel, termasuk kita yang sedang mengajari. Jangan sampai membuka HP, sehingga anak akan merasa diabaikan, karena ibunya lebih memilih membaca WhatsApp dari pada mendampingi anak belajar.

Keempat, hendaklah sabar dalam membimbing. Tidak dipungkiri, selama mengajarkan anak belajar, mereka akan menguji kesabaran kita.

Sebagai ibu, tentunya kita berharap anak dapat mudah menangkap apa yang kita ajarkan. Namun jika belum bisa hendaklah dengan sabar mengelola emosi kita. 

Jangan sampai mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas, misalnya "bodoh kamu".

Ingat, perkataan seorang ibu adalah doa, maka sebaiknya tetap menggunakan kata-kata yang bijak agar anak tidak merasa direndahkan.

Kelima, berikan apresiasi yang baik jika anak dapat mengeja atau bisa menangkap apa yang kita ajarkan, seperti: anak pintar, anak ibu yang sholihah, seratus buat ananda, dan kata-kata yang bisa menjadikan semangat belajar.

Keenam, jangan menentukan durasi waktu secara ketat, kenali anak jika telah mulai bosan, jangan dipaksakan untuk melanjutkan pembelajaran, sebaiknya belajar segera diakhiri.

Ketujuh, awali dan akhiri pembelajaran dengan membaca doa bersama, agar apa yang kita ihtiyarkan mendapat kemudahan dari Allah Subhanahu Wa ta'ala.

Salam hangat bunda dan semoga bermanfaat.

Jangan lelah untuk mendampingi putra-putri kita belajar calistung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun