Mohon tunggu...
Ruri Zainada Faryana
Ruri Zainada Faryana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta

Pendidikan Sosiologi - UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Budaya Populer Jepang di Indonesia Selama Masa Pandemi

15 Juni 2023   07:01 Diperbarui: 15 Juni 2023   07:11 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, definisi dari budaya populer jadi semakin kompleks. Budaya sekarang sepenuhnya terkait dengan ekonomi politik dan produksi budaya kapitalis. 

Budaya populer juga didukung oleh industri budaya telah membangun masyarakat yang tidak hanya berdasarkan konsumsi, tetapi mengubah artefak budaya menjadi produk industri dan, tentu saja, menjadi komoditas. 

Budaya populer adalah produk masyarakat industri, dimana artinya aktivitas dan hasil budaya disajikan dalam jumlah besar, seringkali melalui teknologi produksi, distribusi, dan reproduksi massal, sehingga tersedia untuk umum (Heryanto, 2012).

Di zaman modern ini, Indonesia telah diperkenalkan dengan budaya populer dari banyak negara termasuk budaya populer Jepang seperti Anime, Manga, Cosplay, JPop, dll. Budaya massa di Jepang merupakan salah satu bentuk budaya yang disukai banyak orang, namun budaya ini diapresiasi tidak hanya oleh masyarakat Jepang tetapi juga oleh masyarakat dari negara lain, termasuk masyarakat Indonesia saat ini. 

Selama masa pandemi ini, peminat produksi budaya Jepang ini sangat meningkat di Indonesia, yang mana di masa Pandemi tersebut mereka menganggap hal tersebut sebagai hobby. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang mengikuti perkembangan budaya populer Jepang. Globalisasi budaya populer Jepang terbukti saat ini dengan semakin banyaknya acara Jepang seperti acara cosplay, konser J-pop, dan menonton anime.

Anime

Anime adalah penyebutan untuk film animasi kartun dari Jepang, yang saat ini sangat digemari oleh banyak orang. Orang Jepang menyebut kartun dengan sebutan "Anime", dimana hal tersebut menjadi mendunia dan orang-orang tahu bahwa "Anime" adalah kartun yang dibuat oleh Jepang. 

Animasi khas Jepang ini biasanya mempunyai karakteristik yang berwarna dan menampilkan karakter unik pada pemerannya dalam berbagai macam cerita dan plot, anime bahkan banyak ditujukan kepada beragam jenis penonton (Aghnia, 2012). 

Anime banyak dipengaruhi oleh gambar manga, yaitu penyebutan komik Jepang. Anime juga merupakan salah satu film berjenis animasi yang digemari oleh anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Saat ini anime sudah sangat banyak berkembang di beberapa negara termasuk Indonesia. 

Kepopuleran anime ini juga berdampak dengan diadakannya berbagai macam event Jepang yang berkaitan tentang mangaka, cosplayer ataupun penyuka anime di Indonesia, salah satu event popular yang ada di Indonesia yaitu adalah Comifuro. 

Event tersebut biasanya diadakan setiap tahun di ICE BSD City Tangerang. dengan diadakan event-event tersebut, kita dapat melihat semakin banyaknya peminat budaya populer Jepang di Indonesia.

Menurut Gilles Poltras, anime memiliki dua arti, pertama adalah kata yang digunakan orang Jepang untuk merujuk pada kartun apa pun, terlepas dari mana anime itu berasal, orang Jepang akan menyebut semua kartun di dunia ini dengan sebutan "anime". Sedangkan yang kedua, penggunaan kata "anime" di luar Negara Jepang itu mengacu pada film animasi buatan Jepang. 

Oleh karena itu, terdapat dua pandangan mengenai pengertian anime, yaitu pendapat orang Jepang dan pandangan dari luar Jepang. Jepang mengatakan semua jenis animasi. 

Film di seluruh dunia disebut anime dan sebaliknya, sedangkan orang di luar Negara Jepang mengatakan bahwa anime hanyalah film animasi yang diproduksi di Jepang, seperti contoh orang Indonesia menganggap film one piece adalah salah satu anime, namun menyebut film spongebob sebagai film kartun.

Budaya Populer Jeapang (Anime)

Definisi dari budaya populer mempunyai pengertian budaya massa, yang mana budaya tersebut diproduksi secara massa untuk dikonsumsi massa, begitu juga dengan anime yang juga dapat dikatakan sebagai budaya massa yang sedang populer karena dikonsumsi secara massa. 

Praktik budaya populer dipandang sebagai fantasi publik. Definisi tersebut menjelaskan bahwa budaya populer memang merupakan budaya massa, sehingga dapat dinikmati oleh banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat dan terus berkembang.

Dari definisi yang telah dipaparkan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa budaya populer adalah budaya yang disukai banyak orang. Oleh karena itu, budaya populer harus menyertakan dimensi kuantitatif, dimana itu mempertanyakan apakah budaya tersebut benar-benar dikonsumsi oleh banyak orang. 

Sederhananya, budaya populer adalah budaya yang menyenangkan banyak orang, tindakan yang bertujuan untuk menyenangkan orang, seperti halnya budaya populer Jepang seperti manga dan anime (Storey, 2009).

Adapun karakteristik budaya populer menurut Derry Mayendra (2011), yaitu:

1. Relativisme, budaya populer menempatkan segala sesuatu dalam perspektif, jadi tidak ada yang sepenuhnya benar atau sepenuhnya salah, termasuk fakta bahwa tidak ada batasan yang mutlak.

2. Sekularisme, budaya populer mendorong merebaknya sekularisme sehingga agama tidak lagi begitu penting karena agama tidak berarti dan tidak memenuhi kebutuhan hidup manusia saat ini. 

3. Popularitas, budaya populer memengaruhi banyak orang dari semua subkultur. Budaya populer mempengaruhi hampir semua orang, hampir di semua tempat di dunia, terutama di negara berkembang dan maju, termasuk Indonesia sendiri.

Kesimpulan

Budaya populer adalah budaya massa yang artinya diproduksi secara massa untuk dikonsumsi massa, dimana anime juga dapat dikatakan sebagai budaya massa yang sedang populer karena dikonsumsi secara massa. 

Anime di Indonesia sedang banyak disukai oleh banyak masyarakat, dimana produk budaya tersebut memiliki popularitas yang tinggi dan sedang digandrungi oleh berbagai macam kalangan dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Karena anime sendiri telah masuk ke Indonesia sejak tahun 1970-an, terlebih banyak anime dengan rating dewasa yang memang bukan hanya tontonan untuk anak-anak, namun juga oleh orang dewasa. Oleh karena itu banyak sekali orang dewasa yang masih menyukai animasi-animasi buatan Jepang tersebut.

Penulis: Ruri Zainada Faryana - 1405620069

Pendidikan Sosiologi B 20

Universitas Negeri Jakarta

Daftar Referensi

Storey, John. 2009. Cultural Theory and Popular Culture An Introduction (Fifth edition). Pearson Longman

Williams, Raymond. 1983. Keyword: A Vocabulary of Culture and Society. New York: Oxford University Press.

Wulansuci, Yolana. 2010. Budaya Populer Manga dan Anime Sebagai Soft Power Jepang. Skripsi. Depok: Universita Indonesia.

Nugroho, Prista Ardi., & Grendi Hendrastomo.  Anime Sebagai Budaya Populer Studi Pada Komunitas Anime di Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Sosiologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun