Keadaan pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi sektor pendidikan. Di tahun ini, kita sudah memasuki era new normal, dimana adanya perubahan perilaku masyarakat untuk tetap melakukan aktivitas normal dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan yang sudah diterapkan oleh pemerintah guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.Â
Hal ini otomatis berdampak pada sistem pendidikan, kurikulum pendidikan pun harus mengalami penyesuaian di situasi dan kondisi era new normal saat ini.
Di situasi new normal seperti ini, pemerintah harus bijaksana dalam mengambil keputusan dalam menyesuaikan kurikulum pendidikan di Indonesia, karena tidak memungkinkan akan terjadinya kenaikan penyebaran Covid-19. Sudah semestinya pemerintah melakukan kajian yang mendalam untuk menyesuaikan kurikulum pendidikan agar memiliki daya tahan dan fleksibilitas tanpa mengurangi kualitas penyelenggaraan pendidikan itu sendiri.Â
Harapannya, setelah adanya vaksinasi Covid-19, kegiatan belajar mengajar secara tatap muka (luring) yang dikombinasikan dengan pembelajaran di rumah (daring) mulai bisa berjalan kembali dengan mematuhi protokol kesehatan yang telah diterapkan, serta selalu menerapkan budaya hidup sehat dan bersih. Teknologi pun terus dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dikelas.
Model Pembelajaran Blended Learning
Blended learning adalah pembelajaran campuran yang menggabungkan pembelajaran tatap muka secara langsung dengan pembelajaran online yang menggunakan platform media online seperti whatsapp, zoom, google meet dan media pembelajaran lainnya.Â
Di era new normal saat ini model pembelajaran blended learning sudah banyak dipakai oleh banyak sekolah di Indonesia, biasanya sekolah juga menggunakan metode hybrid learning yaitu dimana masing-masing dari kelas 50% siswa bergantian untuk melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Siswa yang belajar online di rumah juga diharapkan untuk terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelas, beberapa penyajian media belajar oleh para guru seperti menggunakan google classroom, googe meet, zoom, youtube, whatsapp, dan lain-lain.Â
Selain itu, siswa yang mengikuti pembelajaran di rumah juga harus memenuhi adab saat belajar, yaitu memakai seragam dengan rapih dan sesuai dengan jadwal, bersungguh-sungguh mengikuti pembelajaran, mengumpulkan tugas tepat waktu, tidak bermain handphone/game saat belajar, menyimak guru dengan baik saat zoom atau saat membalas chat dengan sopan.
Pendekatan Fungsional Menurut Emile Durkheim
Durkheim menulis buku yang berjudul Moral Education, dimana buku tersebut menjelaskan adanya sistem keseluruhan aturan di sekolah yang mewajibkan seorang siswa harus datang ke kelas secara teratur di waktu yang telah ditetapkan, mematuhi peraturan di kelas, mengerjakan tugas dan melatih disiplin dalam suasana belajar sehari-hari.Â
Dalam hal ini juga harus diterapkan pada era new normal, siswa yang belajar di sekolah (offline) maupun di rumah (online) tetap harus mengikuti tata tertib yang berlaku di dalam kelas.
Menurut Durkheim, guru juga memiliki peran sangat penting di sekolah, karena menanamkan cita-cita serta pengetahuan masyarakat pada siswa. Dengan demikian, perubahan baik dalam metode dan isi pengajaran pada siswa yang mencakup menanamkan nilai, norma, serta kepercayaan kepada siswa agar mewujudkan perubahan-perubahan penting dan menciptakan keteraturan sosal di masyarakat.
Referensi
Hidayat, Rakhmat. (2011). "Pengantar Sosiologi Kurikulum". Jakarta: RajaGrafindo Persada
Hadiana, Mohamad Eri, dan Erlita Octiana Nur'alimah. (2021). "Pengembangan Kurikulum Darurat Covid-19 (model dan media pembelajaran pada masa pandemi covid-19)". Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran, 6 (1)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H