Mohon tunggu...
Arief Noor Rahman
Arief Noor Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - PEKERJA LEPAS

MAHASISWA IAIN KUDUS/ KKN MB 052

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inspirasi Hijau dari Ginggangtani, Mahasiswa KKN-MB 052 IAIN Kudus Ciptakan Taman Ecobrick

18 Oktober 2024   23:23 Diperbarui: 19 Oktober 2024   01:00 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ginggangtani, Grobogan - Di era di mana isu lingkungan menjadi perhatian global, Desa Ginggangtani menghadapi tantangan serius terkait pengelolaan sampah. Pembakaran sampah, terutama plastik, masih menjadi praktik umum di kalangan warga, menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan dan lingkungan. 

Menanggapi situasi ini, tim KKN-MB 052 IAIN Kudus mengambil inisiatif brilian dengan memperkenalkan proyek ecobrick, mengubah ancaman menjadi peluang kreatif.

Ecobrick, sebuah inovasi dalam pengelolaan sampah plastik, menjadi solusi yang dipilih oleh mahasiswa KKN-MB 052. Teknik ini memanfaatkan botol plastik yang diisi padat dengan sampah anorganik, menciptakan "batu bata" ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan konstruksi. 

Tidak hanya mengurangi jumlah sampah plastik, ecobrick juga menawarkan alternatif bangunan yang berkelanjutan dan terjangkau.

Proses pembuatan ecobrick dimulai dari tahap pengumpulan sampah. Tim KKN-MB 052 dengan gigih mengumpulkan botol plastik dan sampah anorganik dari berbagai sumber - rumah warga, sekolah sekitar, bahkan pondok pesantren. 

Botol plastik ukuran 600 ml menjadi pilihan utama untuk proyek ini. Setelah dicuci dan dikeringkan, sampah dipotong kecil-kecil dan dimasukkan ke dalam botol hingga padat, menciptakan "batu bata" ecobrick yang kokoh.

PDD KKN-MB Kelompok 052 (Dokumentasi Pribadi)
PDD KKN-MB Kelompok 052 (Dokumentasi Pribadi)

Puncak dari proyek ini adalah pembangunan taman ecobrick yang menakjubkan. Pada hari Minggu, 13 Oktober 2024, halaman TK Pertiwi di dukuh Kembanggading, Desa Ginggangtani, disulap menjadi taman indah yang terbuat dari susunan ecobrick. Proyek ini mendapat sambutan hangat dari pihak desa dan para guru TK.

"Menurut saya, ecobrick yang telah dibuat ini sangat ramah lingkungan dan membuat lingkungan indah dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekitar kita. Ecobrick ini juga dapat mengurangi jumlah sampah," ungkap salah satu guru TK Pertiwi, mencerminkan antusiasme dan apresiasi masyarakat terhadap inovasi ini.

Manfaat ecobrick melampaui aspek estetika semata. Teknik ini menawarkan solusi konkret untuk mengatasi masalah pembakaran sampah yang prevalent di daerah tersebut. Pembakaran sampah terbuka tidak hanya menghasilkan asap yang mencemari udara dan membahayakan kesehatan, tetapi juga meninggalkan residu abu yang mengandung logam beracun seperti merkuri, timbal, dan arsen. Dengan mengalihkan sampah plastik menjadi ecobrick, proyek ini secara efektif mengurangi praktik berbahaya tersebut.

PDD KKN-MB Kelompok 052 (Dokumentasi Pribadi)
PDD KKN-MB Kelompok 052 (Dokumentasi Pribadi)

Lebih dari sekadar taman, ecobrick membuka peluang kreativitas tak terbatas. Meja, kursi, dan berbagai furnitur lainnya dapat diciptakan menggunakan teknik ini, menawarkan solusi furnitur yang ekonomis dan ramah lingkungan. Proyek ini tidak hanya berkontribusi pada perlindungan lingkungan tetapi juga mendukung pembangunan yang lebih berkelanjutan dan hemat biaya.

Inisiatif KKN-MB 052 IAIN Kudus di Desa Ginggangtani menjadi contoh nyata bagaimana kreativitas dan kepedulian lingkungan dapat bersinergi untuk menciptakan perubahan positif. Proyek ecobrick ini tidak hanya mengatasi masalah sampah plastik, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan berinovasi dalam pengelolaan sampah.

PDD KKN-MB Kelompok 052 (Dokumentasi Pribadi)
PDD KKN-MB Kelompok 052 (Dokumentasi Pribadi)

Keberhasilan proyek ini menjadi bukti bahwa solusi sederhana namun inovatif dapat membawa dampak signifikan bagi lingkungan dan masyarakat. Dengan semangat dan dedikasi, mahasiswa KKN-MB 052 IAIN Kudus telah membuka mata masyarakat Ginggangtani terhadap potensi tersembunyi dari sampah plastik, mengubahnya dari ancaman menjadi aset berharga bagi komunitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun