" Tuh, kalau Miftah yang minta ya langsung dituruti, kalau Aji enggak !" protes Aji yang sudah hampir selesai makan.
      " Kapan Aji minta enggak ibu turuti ?"
      " Ya dulu-dululah."
      " Mungkin karena pas tidak punya persedian telor, ibu malas kalau harus lari-lari ke warung untuk beli telor dulu."
      Ibunya Miftah lalu memegang piring nasi Miftah sambil berkata ;
      ' Sini, ibu suapin biar cepat !"
      Miftah kini tak punya alasan lagi untuk menolak sarapan pagi. Rasanya makan jadi cepat kenyang bila makan disuapi seperti ini. Dan celakanya nasi dipiring seperti tak habis-habisnya.
      " Udah bu, kenyang."
      " Dikit lagi juga habis, dua tiga suap lagi."
      " Ibu tadi kebanyakan sih ngambilnya."
      " Biasanya juga segini."