Mohon tunggu...
Ruminto
Ruminto Mohon Tunggu... Guru - Back to Nature

Senang membaca dan menulis, menikmati musik pop sweet, nonton film atau drama yang humanistik dan film dokumenter dan senang menikmati alam.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Tentang Pagi

13 Agustus 2024   22:56 Diperbarui: 13 Agustus 2024   22:58 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
matahari pagi ( sumber; status Danagung )

            " Tuh, kalau Miftah yang minta ya langsung dituruti, kalau Aji enggak !" protes Aji yang sudah hampir selesai makan.

            " Kapan Aji minta enggak ibu turuti ?"

            " Ya dulu-dululah."

            " Mungkin karena pas tidak punya persedian telor, ibu malas kalau harus lari-lari ke warung untuk beli telor dulu."

            Ibunya Miftah lalu memegang piring nasi Miftah sambil berkata ;

            ' Sini, ibu suapin biar cepat !"

            Miftah kini tak punya alasan lagi untuk menolak sarapan pagi. Rasanya makan jadi cepat kenyang bila makan disuapi seperti ini. Dan celakanya nasi dipiring seperti tak habis-habisnya.

            " Udah bu, kenyang."

            " Dikit lagi juga habis, dua tiga suap lagi."

            " Ibu tadi kebanyakan sih ngambilnya."

            " Biasanya juga segini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun