Mohon tunggu...
Ruminto
Ruminto Mohon Tunggu... Guru - Back to Nature

Senang membaca dan menulis, menikmati musik pop sweet, nonton film atau drama yang humanistik dan film dokumenter dan senang menikmati alam.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Manten; Emane Esih Onten!

18 September 2023   09:29 Diperbarui: 18 September 2023   10:00 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Nah, bila beliau sudah tidak menjabat lurah lagi, disebutlah ia sebagai " manten ". Orang jawa menyebut manten ini, bukan sekadar karena beliau mantan lurah semata, tapi manten disini mengandung makna ; " man = eman dan ten = wonten " , eman artinya sayang, sedang wonten artinya ada. Maksudnya, biarpun beliau sudah tidak jadi lurah lagi, tetapi rasa syang rakyatnya masih ada tersisa baginya.

     Maka dari itu pula, sebutan manten ini hanya berlaku bagi lurah saja. Sedang jabatan lain seperti guru, polisi, mantri kesehatan, atau pegawai kantor kecamatan , tidaklah mendapat julukan manten. Di desa umumnya, bila menyebut " orang berpangkat " adalah nama pangkatnya itu. Misalnya ada orang bertemu dijalan dengan seorang guru, maka bila bertanya menyapa; " Pak Guru, mau kemana ? " tanpa menyebut nama orangnya. Demikian pula dengan " manten " maka menjadi " Pak Manten " dalam sebutan kesehariannya.

     Dan satu hal lagi yang berkaitan dengan jabatan lurah di desa, selain sebutan manten, juga ada istilah " dongkol " dan " glondong ". Dongkol, dari namanya saja sudah terkesan negatif; misalnya hatinya measa dongkol. Istilah dongkol ini diberikan kepada lurah yang berhenti secara tidak atau kurang terhormat, sebab terkena kasus. Hanya saja karena ini sebutan buruk, mamang tidak diucapkan langsung didepan nama orang tersebut misalnya dalam pembicaraan kesehariannya secara langsung dengan orang  tersebut. Sedangkan " glondong " adalah semacam ketuanya para lurah.

sumber gambar : suarapurwokweto.id
sumber gambar : suarapurwokweto.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun