Mohon tunggu...
Rumingkang Tumarima
Rumingkang Tumarima Mohon Tunggu... Dosen - KOPI PAHITPUN SELALU MENEMUKAN PENIKMATNYA

JUST DO IT

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

My Name is Kartel

21 Februari 2022   18:30 Diperbarui: 21 Februari 2022   18:33 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Bagaikan petir disiang bolong Republik ini dihebohkan dengan penemuan diduga penimbunan minyak goreng sebesar 1.1 juta liter oleh Satgas Pangan Sumatra Utara yang melakukan operasi digudang penyimpanan minyak goreng yang berlokasi di Lubuk Pakam, kabupaten Deli Serdang Sumatra Utara. 

Pemilik minyak goreng mulai terungkap dimana pemiliknya adalah PT. Salim Ivomas Pratama.Tbk yang merupakan anak perusahaan dari PT.Indofood Sukses Makmur.Tbk. dari informasi yang dihimpun salah satu alasan penimbunan itu adalah untuk mempertahankan lini produksi yang diprioritaskan produksi mie instan.

terlepas apapun alasannya tentunya biarlah pengadilan yang memutuskan kebenarannya semoga keadilan masih bisa berdiri tegak di Republik ini. sudah akan menginjak 3 bulan kelangkaan minyak goreng ini yang mengakibatkan kerugian yang luar biasa bagi masyarakat terutama masyarakat menengah kebawah yang daya belinya semakin menurun akibat kenaikan harga-harga kebutuhan pokok salah satunya adalah minyak goreng sedangkan pendapatan masyarakat relatif tetap bahkan cendrung menurun.

sungguh sangat memilukan dan menyesakan dada. Indonesia sebagai salah satu pengahasil CVO minyak goreng terbesar didunia sampai mengalami kelangkaan minyak goreng, media-media TV menayangkan bagaimana ibu-ibu berdesak desakan bahkan ada yang keinjak demi 2 liter minyak goreng. masyarakat rela ngantri dipagi buta untuk mendapatkan barang tersebut. sebenarnya dimanakah minyak goreng tersebut disimpan? 

penulis yakin bahwa pasokan minyak goreng nasional sebenarnya cukup sehingga tidak akan mungkin langka. kita bisa menganalisisnya dari beberapa sudut pandang sebagai berikut.

yang pertama naiknya harga CVO dunia dipasar internasional tentunya kenaikan ini akan berdampak para produsen untuk mengalihkan produksinya ke pasar internasional karenal lebih menguntungkan dibanding dipasar dalam negeri, sehingga dari variable ini kementrian perdagangan harusnya bisa menganalisa pada volume ekspor CVO dari setiap periode ada kekenaikan yang progresif atau tidak. apabila hasilnya tidak ada yang signifikan berarti minyak tersebut masih ada didalam negeri. 

kedua terjadi panic buying minyak goreng oleh masyarakat karena ketakutan kelangkaan yang semakin langka sehingga masyarakat mengkonsumsi minyak goreng melebihi kebutuhan dengan alasan untuk berjaga-jaga sehingga mengakibatkan perminataan nasional menjadi naik akibatnya stock menjadi semakin langka akhirnya harga menjadi semakin mahal.

yang ketiga adalah terjadinya penimbunan baik dilakukan dilini agen tunggal, distributor dan agen yang tentunya spesialis core bisnisnya dalam minyak goreng naiknya harga minyak goreng semakin memperkecil stock yang didistribusikan kemasyarakat dengan harapan stock semakin langka dan harga semakin naik sehingga keuntunganpun bisa berlipat lipat. apabila penimbunan ini dilakukan dihulu bisa jadi ada indikasi terjadinya kartel minyak goreng di Republik ini. 

penetapan harga oleh pemerintah yang dianggap terlalu murah mengakibatkan para distributor atau agen enggan mengeluarkan barangnya karena dianggapnya akan rugi. sehingga mereka tetap menahan laju distribusinya dan menyalurkannya secara terbatas padahal disatu sisi stock nasional sebenarnya sudah cukup. 

sebenarnya dunia kartel di Indonesia sudah tidak asing di Republik ini seperti beberapa tahun lalu kasus sepedah motor matik KPPU melihat adanya kartel dan pengadilanpun mutuskan bersalah kepada pemilik merek motor tersebut dan infomasi merek merek motor tersebut melakukan PK di MA. 

pantas saja harga-harga motor di Republik ini hampir sama satu dengan yang lain sehingga tidak ada persaingan dalam pasar otomotive sepeda motor karena harganya sudah diatur dengan melakukan kerjasama penetapan harga antar produsen.

 padahal secara teori dalam strategi pemasaran salah satu meningkatkan market share adalah pada efisiensi dan pada lini produksi sehingga harga produk menjadi semakin murah.

politik kartel dimanapun didunia ini adalah politik yang hina, haram karena sangat merugikan kepentingan masyarakat banyak dann bisa dibilang perusahaan yang melakukan politik kartel adalah perusahaan yang biadad. mereka hanya mengejar keuntungan diatas penderitaan masyarakat padahal mereka hidup dari masyarakat dengan membeli produknya. 

keserakahan membutakan mata hati dan etika bisnis yang sehat atas dasar saling menguntungkan antara penjual dan pembeli satu dengan yang lain adalah semua mintra. bukan sebaliknya mesara produknya menjadi bahan pokok dan tidak memiliki subtitusi sempurna akhirnya segala cara dilakukan salah satunya dengan melakukan kartel.

usaha yang dilakukan pemerintah melalui kementrian perdagangan, polri dan satgas pangan perlu kita apresiasi karena pemerintah sudah berusaha untuk melakukan tugasnya menyediakan kebutuhan rakyatnya hanya saja perlunya lintas sektoral tidak hanya kementrian perdagangan tetapi harus terlibat departemen yang terkait dan koordinasi antara kepala daerah baik provinsi, kota dan kabupaten. 

apabila ini berjalan maka kebijakan ini akan sangat efektif dan dengan semua bank data dan jaringan yang dimiliki pemerintah sangat mudah untuk melakukan operasi keperusahaan perusahaan dalam melakukan operasi penimbunan. 

hal ini dikarenakan di Indonesia kebanyakan orang kaya dibanding orang menengah kebawah dalam probabilitas menguasasi kekayaan dalam hal ini adalah jumlah uang beredar.

perusahaan perusahan konglemerat ditanah air bisnisnya dari hulu sampai hilir mereka kuasi bahkan sampai tingkat pengecer (minimarket) sehingga uang hanya berputar dalam ologarki perusahaannya tidak memiliki multyplayer ke perusahaan lain.

kelangkaan minyak gorng ini harus menjadi pelajaran buat pemerintah karena pondasi ekonomi kita sangat lemah mudah goncangan dalam ketersediaan barang pokok apalagi sebentar lagi akan bulan ramadhan kebutuhan masyarakat akan semakin banyak sehingga pemerintah harus segera, terencana dan efektif dalam menangani kelangkaan minyak goreng in.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun