Apalagi pembelajaran yang sering dilakukan menggunakan aplikasi zoom yang tergolong banyak dalam menghabiskan kuota. Meskipun sudah dapat bantuan kuota, tapi Deprita ujung-ujungnya harus membeli kuota sendiri. Ia mengeluhkan kuota gratis dari Kemdikbud yang sering kali tak bisa dipakai, khususnya untuk menjelajahi internet.Â
Selain memiliki akses dan keperluan digital, masyarakat terutama pengajar dan siswa juga perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam memanfaatkan teknologi digital. Di sinilah timbul urgensi untuk mempelajari media digital lewat literasi digital. Pentingnya pengetahuan dan kebijaksanaan dalam menggunakan digital diperlukan agar penggunaannya dapat berjalan maksimal dan membawa dampak positif seperti yang seharusnya.Â
Akan tetapi, nyatanya, dalam hal literasi digital, Indonesia juga masih mengalami kesenjangan. Dilansir dari data kemkominfo mengenai literasi penggunaan internet, terjadi kesenjangan penggunaan digital antara laki-laki dan perempuan sebesar 21%. Artinya masih sedikit perempuan yang bisa mengakses internet dengan baik.Â
Selain itu, jika dibandingkan dengan negara lain, literasi digital di Indonesia masih terhitung rendah. Â Peringkat literasi digital Indonesia masih berada di peringkat 56 dari 63 negara di dunia. Dari situ pula timbul masalah baru seperti hoax dan cyber crime dari rendahnya literasi digital ini. Tentunya hal seperti itu bukanlah hal yang diinginkan semua orang setelah dapat mengakses digital.Â
Dari pemaparan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa pengaruh teknologi sudah merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, terutama pendidikan. Pendidikan konvensional lambat laun mulai tergantikan oleh pendidikan modern berbasis teknologi. Namun, nampaknya praktik pendidikan berbasis teknologi tersebut belum dapat terealisasi sempurna di Indonesia.Â
Kendala tersebut diperparah dengan terjadinya pandemi COVID 19 di Indonesia. Masyarakat dituntut untuk melakukan sebagian besar aktivitasnya secara daring di tengah kendala tersebut. Akses digital yang belum merata di seluruh wilayah, kebijakan dari pemerintah yang belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dan pengetahuan teknologi masyarakat yang masih minim menjadi kendala utama. Namun, dibalik semua itu setidaknya sudah ada kemajuan bagi Indonesia untuk menyamakan langkah dengan negara lain dalam pendidikan digital meskipun praktiknya belum mumpuni.Â
Daftar Pustaka
Noviada, Anesthesia. 2020. Menjembatani Kesenjangan Digital dalam Pendidikan. Detik.com. https://news.detik.com/kolom/d-5087800/menjembatani-kesenjangan-digital-dalam-pendidikan
Renova, Renal. 2015. Persoalan Kesenjangan Digital di Indonesia. Remotivi.or.id. https://www.remotivi.or.id/amatan/222/persoalan-kesenjangan-digital-di-indonesia
Septalisma, Bisma. 2020. Siswa dan Guru: Bantuan Kuota Umum Kurang, Kuota Belajar Banyak Sisa. Cnn Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201021172720-20-561153/siswa-dan-guru-kuota-umum-kurang-kuota-belajar-banyak-sisa
Harususilo. 2020. Bantuan Kuota Kemendikbud Dibagikan 4 Bulan, Ini Jadwal Lengkapnya. Kompas.com. https://www.kompas.com/edu/read/2020/09/21/095344671/bantuan-kuota-kemendikbud-dibagikan-4-bulan-ini-jadwal-lengkapnya?page=all
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!