Mohon tunggu...
Rumah Sahabat Penulis
Rumah Sahabat Penulis Mohon Tunggu... Penulis - Gerakan Pena Menginspirasi Dunia

Komunitas Menulis dan Gerakan Literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ayah (Karya : Maria Imelda Fay)

28 Januari 2024   08:52 Diperbarui: 28 Januari 2024   08:53 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayah, ada rindu yang tak pernah habis, yakni rindu seorang ayah.

Ayah, sekuat apapun aku, setabah apapun aku, aku sadar aku lemah tanpa ayah.
Ayah, kau adalah hadia terhebat yang aku terima dari Tuhan.
Ayah, kini engkau pergi jauh di sana.

Aku merasa pincang karena aku telah kehilanganmu, jika waktu  bisa diputar kembali aku ingin berbagi banyak cerita denganmu. 

Jika di kediamanmu bisa mendengarkanku, aku hanya mau bilang aku tetap menyayangi dan mencintaimu sampai kapan pun.

Ayah, teruslah datang dimimpiku
Sebab kita hanya sejauh doa.

Editor : Thomas Edison/SP 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun