Time flies.
Bungsu kami tiba- tiba saja sudah lulus SMA.
Ya tidak tiba- tiba sih. Dia masuk SMA, sekitar separuh waktu dijalani dengan normal, separuhnya lagi, unfortunately, agak darurat.
Tiba- tiba ada wabah virus dan pembelajaran dilakukan secara daring. Si bungsu, seperti juga semua anak sekolah lain, mesti belajar dari rumah.
Belajar daringnya termasuk ketika dia duduk di kelas 3 SMA -- atau kelas 12 kalau berdasarkan penamaan kelas yang digunakan saat ini.
Dan sekolah daring dari rumah itu.. jauh dari santai.
Entah karena dia kelas 3 SMA, entah karena sekolahnya tetap ingin memaksimalkan pembelajaran, tapi bungsu kami itu sibuuukkkkk sekali.
Jam sekolah memang dipangkas, namun tugas- tugas yang mesti dikerjakan jumlahnya banyak.
Di saat yang sama, di luar jam sekolah, dia mesti juga belajar sendiri, terutama mempersiapkan diri untuk menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi.
Jam belajarnya sudah sedemikian panjang dan padat, sementara karena belajarnya dari rumah, kuamati komunikasi antara pihak sekolah dengan murid juga tidak sebaik biasa.
Bisa jadi itu bukan semata salah sekolahnya. Mungkin informasi tiba di sekolah juga agak tersendat.