Alat yang dibutuhkan cukup gunting, cutter, penggaris dan pelubang kertas.
Bahannya adalah alvaboard/ infraboard/ impraboard plastik mika, tali/ elastik dan selotip yang banyak tersedia di toko alat tulis, juga di toko- toko online.
Sampel pelindung wajah ini telah dikirimkan ke beberapa dokter/ dokter gigi untuk dimintakan feedback. Beberapa feedback sudah diterima. Penerimaannya sungguh menggembirakan. Dengan kesederhanaan bahan dan proses pembuatannya, pelindung wajah sederhana ini pada akhirnya memang bisa dibuat oleh banyak orang.
Banyak apresiasi diterima setelah rancangan dan video tutorial cara pembuatannya disebarkan.
Berita berdatangan tentang dokter/ dokter gigi yang sudah membuat dan menggunakannya saat praktek. Selain itu, telah pula ada yang berdasarkan informasi cara pembuatannya, membuat sendiri kemudian disumbangkan ke Puskesmas terdekat dari tempat tinggalnya.
Tujuan memberikan kail, bukan ikan, tercapai. Kendala kapasitas produksi teratasi dengan banyaknya orang yang bisa membuat sendiri pelindung wajah ini.
***
Ada hal penting dari seluruh proses ini, yakni kebaikan yang bersambut kebaikan.
Dari sebuah rancangan dan video tutorial yang dibuat di teras rumah, niat baik dan energi positif itu bersambut.Â
Ikatan Alumni Arsitektur ITB membuatkan sebuah poster petunjuk pembuatan face shield tersebut. Dengan adanya poster ini, ide rancangan tersebut akan lebih mudah disebarkan.
Selain itu, seorang dokter gigi yang mengikuti petunjuk rancangan tersebut dan membuat face shield itu sendiri, merekam proses pembuatannya kemudian menyebarkan videonya di instagram pribadinya. Maka, ide tersebut makin tersebar luas.