***
Setelah ada kasus pemerkosaan yang menghebohkan di Manchester ini, ke depan, jika ada kasus pemerkosaan terjadi lagi, tanyakan pada diri sendiri, di pihak mana kita akan berdiri.Â
Bersimpati pada korban, atau membela si pelaku? Atau masih akan memilih-milih dan memberikan respons yang berbeda, tergantung pada apakah yang diperkosa itu lelaki atau perempuan?
Jika korbannya lelaki, pelaku adalah monster. Jika korbannya perempuan, masih harus dipertanyakan dulu.. hmm.. well, barangkali perempuannya itu yang tak bisa menjaga diri, genit, berada di tempat- tempat yang tak seharusnya disinggahi oleh "perempuan baik-baik", bajunya terlalu pendek, terbuka, dsb dsb dsb, begitu?Â
Padahal, siapapun korbannya, pada suatu kasus pemerkosaan, yang salah itu cuma satu: si pelaku. Titik. Maka seharusnya, respons pilih- pilih itu tak terjadi.
Oh ya, last but not least, ini catatan bagi para perempuan, jika menemukan lelaki yang membela pemerkosa dan/ atau menyalahkan korban pemerkosaan, jauh-jauh darinya. Lelaki tak punya hati macam itu warnanya gelap!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H