Lhooo ... oleh ituuuu, oleh para murid dan orang tua yang mendaftarkan anak-anaknya dengan surat miskin padahal mereka tidak miskin!
Sudah jadi rahasia umum, bahwa di awal tahun ajaran baru, banyak orang yang mendadak ingin diakui sebagai orang miskin. Yang dengan berbagai cara mengurus surat miskin agar anaknya bisa diterima di sekolah yang diinginkan.
Sadar tidak sih, bahwa kelakuan seperti itu, bukan hanya bisa disebut curang tapi sebetulnya jahat.
Iya. J-a-h-a-t. Dan ini kejahatan serius. Bukan model "jahat" menggemaskan seperti yang diucapkan Cinta pada Rangga di film Ada Apa Dengan Cinta 2? " Apa yang kamu lakukan itu jahat, "  yang lalu menjadi kalimat sangat populer, sumber inspirasi meme yang kemudian bertaburan di mana-mana itu.
Yang ini jahatnya jahat betulan.
Sebab kelakuan membuat surat miskin itu mengambil hak anak-anak yang begitu helpless, yang selama ini ada dalam kegelapan, yang mungkin baru saja setelah sekian lama, bisa melihat titik cahaya di kejauhan.
Aku sendiri berpikir, mestinya bukan cuma dikeluarkan dari sekolah tapi dituntut pidana, karena memalsukan surat (eh, bisa tidak sih yang begini ini dipidanakan?)
Dan dikeluarkan dari sekolah, walau tampak tegas, tapi bisa jadi itu tindakan yang terlambat. Jika dilakukan setelah murid-murid baru masuk sekolah, anak yang menggunakan surat miskin palsu itu bisa jadi dikeluarkan, tapi apa kabarnya anak-anak yang betulan miskin (baik miskin yang pintar, apalagi miskin yang tidak pintar) yang mungkin saat seleksi tergeser dan jadi tidak diterima di sekolah tersebut karena bangku hak mereka direbut oleh orang-orang yang sebetulnya tidak berhak, yang tidak miskin tapi mendadak mengaku miskin itu?
Betul kan? Itu jahat sejahat-jahatnya.
Sekolah itu hak semua anak. Baik dia pintar, tidak pintar, kaya, miskin. Mbok ya,play fair dong. Jangan ambil hak orang lain. Apalagi orang lain yang sudah terjepit begitu. Kebangeten.