Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aturan Jarak Rumah ke Sekolah di Sekolah Negeri: Ujian Bagi Para Guru

5 Juli 2018   15:41 Diperbarui: 6 Juli 2018   00:28 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Aturan baru, memang selalu bikin gonjang- ganjing. Kaget- kaget.

Saat aturan tentang jarak ini diumumkan, aku melihat banyak sekali kekagetan, kekesalan, kemarahan, rasa frustrasi di pihak para murid dan orang tuanya.

Waktu menghadiri sosialisasi peraturan baru, omelan-omelan tentang "ngapain dong capek- capek belajar kalau seperti ini" banyak sekali terdengar.

Omelan itu tentu saja muncul dari para murid dan orang tua yang prestasi akademiknya ada di peringkat atas, yang anak-anaknya saat duduk di kelas 3 SMP sudah mati- matian belajar untuk dapat nilai Ujian Nasional yang bagus dengan tujuan untuk bisa masuk sekolah favorit tertentu.

Tapi, jangan salah, kekhawatiran ternyata juga muncul di pihak lain. Kekhawatiran yang sebaliknya.

Aku pernah bertemu seseorang yang juga mengomel tentang aturan baru ini. Orang ini khawatir tentang nasib anak-anak yang rumahnya kebetulan ada di sekitar sekolah-sekolah favorit. Standar nilainya tinggi. Sementara kemampuan anaknya biasa-biasa saja.

"Kan kasihan anaknyaaa.." katanya, " Nanti jadi keseret- seret.."

Kukatakan pada orang tua tersebut bahwa rasanya sekolah juga nanti akan menyesuaikan. Melihat peta murid yang dengan cara seleksi serupa ini rentang kemampuannya akan lebih beragam, sekolah juga akan menyesuaikan standar dan cara ajarnya.

Itu kataku, ketika itu.

Dan lalu baru belakangan kusadari, eh.. soal ‘sekolah juga akan menyesuaikan standar dan cara ajar’ itu mungkin ternyata tidak semudah yang diucapkan..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun