Kuti tertawa. Dia masih terus menggoda istrinya dengan menyentuhnya disana- sini, yang membuat Dee lalu tertawa- tawa kecil sebab merasa geli.
" Yang unik itu, toiletnya.. " kata Dee, " Toiletnya penuh dengan..gra.."
Dee juga masih memiliki banyak cerita lain tentang di cafe itu.Â
 Tapi, dia menangkap senyum suaminya. Dan Dee memahami senyum yang dilontarkan dengan tatapan mesra itu. Dia memahami kerinduan yang membanjir di balik senyum tersebut.
Dee membalas senyum Kuti. Menanggapi ajakan tak terucap yang disampaikan melalui senyum sang suami.
Baiklah, pikir Dee, kalau begituuuu.. nanti kapan- kapan lagi saja kulanjutkan cerita tentang cafe yang di kaca depan-nya menulis besar- besar kalimat "Birthplace of Harry Potter" itu.Â
Dan Dee menatap suaminya, dengan kemesraan yang sama. Dia juga rindu, amat rindu, pada Kuti...