Kuti mengangguk.
Cintya, putri sulung Prameswari dan Wirya, sedang berada di benua lain. Dia mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Inggris. Beberapa minggu yang lalu Prameswari baru saja pergi menengoknya kesana.
" Masih dingin ya, disana? " kata Kuti.
" Iya, masih sekitar tujuh derajat, katanya, " sahut Dee. Dan Dee kemudian teringat sesuatu.
" Oh ya, Prameswari sempat ke Edinburgh," kata Dee, " Dan, tau nggak.. "
Kuti mendengarkan Dee bercerita sambil tetap memeluk istrinya. Bukan hanya Dee yang merindukan dirinya. Kuti, sebaliknya juga merindukan Dee. Amat. Sangat.
Dielusnya rambut sang istri yang tersenyum- senyum senang menerima kemesraan suaminya.
" Di Edinburgh, Prameswari sempat mampir ke cafe.. itu lhooo, cafe yang katanya tempat pertama kali JK Rowling nulis Harry Potter itu.. "
Oh.
Kuti, walau bukan fans berat Harry Potter, tentu saja tahu kisah itu. Bahwa konon JK Rowling menemukan ide- ide pertamanya tentang Harry Potter pada suatu saat ketika dia sedang berada pada perjalanan dari Manchester ke London dan kereta yang ditumpanginya terlambat. Lalu, setelah ide ditemukan, dalam banyak berita disebutkan bahwa JK Rowling sering melewatkan waktunya menulis bab- bab awal Harry Potter itu di sebuah cafe...
" Dan cafe itu, berada di Edinburgh? " tanya Kuti.