Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kontroversi Menu Khusus Pembantu di Resto All U Can Eat

1 November 2016   06:43 Diperbarui: 1 November 2016   09:13 2422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maid menu?
PAGI ini aku membaca beberapa berita yang menceritakan tentang adanya 'maid menu' – menu khusus disediakan untuk baby sitter di sebuah restoran All You Can Eat, yang lalu menimbulkan polemik.

Ada pro dan kontra soal itu. Pengunggah pertama menu itu kemedia sosial mengambil posisi tak setuju, sebab itu diskriminasi. Beberapa komentator juga tak setuju, tapi ada yang mengatakan hal tersebut wajar sebab jika baby sitter diajak makan ke restoran All You Can Eat, hal tersebut terlalu mahal dan nanti jika baby sitternya makan begitu lamanya, siapa yang akan menjaga bayi atau anak- anak?

Setelah berita itu beredar, pemilik restoran angkat bicara. Katanya, menu tersebut sebetulnya dibuat dengan niat baik. Menu itu tercipta justru karena keprihatinannya karena melihat bahwa banyak baby sitter/ asisten rumah tangga yang diajak datang ke restorannya lalu tidak makan sama sekali maka diciptakannya menu tersebut agar para baby sitter juga bisa makan dengan menu yang harganya terjangkau tersebut.

***

Hmm.. apa yang kubaca pagi ini mengingatkanku pada  peristiwa di suatu siang. Juga di restoran All You Can Eat, walau restoran yang berbeda.

Jam makan siang ketika itu. Aku pergi makan keluar dengan beberapa teman kantor. Memang sudah niat ingin bersenang- senang setelah beberapa hari marathon mengerjakan sebuah proyek yang banyak memakan energi,kami memilih pergi ke restoran All You Can Eat itu.

Tapi sungguh, kesenanganku hari itu rusak, karena di sebelah mejaku ada beberapa ibu- ibu yang salah satunya membawa bayi dan baby sitter dan.. baby sitter-nya tidak dibelikan makan!

Serius, itu terjadi.

Kebayang nggak sih. Ibu itu sibuk makan dan bersenang-senang dengan teman- temannya sementara si baby sitter salah tingkah selama itusebab dia bahkan tak mendapat tempat duduk.

Restoran All You Can Eat yang kami datangi siang itu penuh sekali. Baik kami maupun ibu- ibu tersebut dan kelompoknya juga datang berempat dan meja yang disediakan adalah meja dengan empat kompor, satu untuk setiap orang. Bayi tersebut diletakkan di stroller -- kereta dorong bayi -- yang diletakkan di lorong antara meja kami dan meja keempat ibu tersebut dan baby sitter tersebut berdiri di situ, di dekat kereta dorong itu. 

Aku mulai menyadari bahwa baby sitter itu tidak makan sejak beberapa menit pertama. Tapi masih berusaha bersangka baik, kupikir mungkin nanti, gantian, ibu si bayi tersebut makan dulu, baru nanti baby sitter-nya makan. Eh.. tapi dugaanku salah. Sampai kami pulang, baby sitter itu makan tidak, minumpun tidak.

Ya ampun !

Padahal ya, aku yakin ibu bayi itu mampu membayari tambahan satu orang lagi saja untuk makan disana. Wong dia dan teman- temannya itu dandanannya kinclong sekali, koq. 

Duh, aduh…

***

maid-menu-5817f4b6169773190abae210.jpg
maid-menu-5817f4b6169773190abae210.jpg
Nah, kembali ke cerita pembuka, tentang menu untuk babysitter yang menghebohkan itu.

Aku bisa memahami apa yang dirasakan oleh pemilik restoran All You Can Eat yang prihatin sebab dia melihat banya baby sitter yang diajak kesana tapi tidak makan dan karenanya dia menyediakan menu yang terjangkau harganya itu. Jangankan dia yang setiap hari melihat hal tersebut berulang- ulang terjadi, lha aku saja sekali melihat itu, keselek rasanya !

Jadi, setujukah aku dengan solusi menyediakan maid menu itu?

Hmmm.. sejujurnya, tetap saja, tidak. Niat baiknya aku pahami. Tapi, menurutku cara itu ‘tidak mendidik’. Itu menyediakan jalan bagi kepelitan dan kekurang halusan hati. Iya benar. Sebab menurutku, jika memang baby sitternya diajak, mbok ya bayari dong makannya untuk menu yang sama. Saat baby sitter-nya makan, gantian orang tua bayi/ anak yang menjaga bayi/ anaknya. 

Kalau nggak mau juga, benar- benar tidak rela membayari,atau ‘takut rugi’ sebab baby sitter-nya mungkin makan hanya sedikit atau terburu- buru gimana? Ya sudah, jangan ajak baby sitter-nya ke restoran itu. Orang tuanya kan bisa pergi hanya dengan bayi/ anaknya saja tanpa baby sitter. Masih tidak bisa juga? Ini solusinya: orang tuanya juga tidak usah pergi ke restoran All You Can Eat. Makan saja di restoran lain, ataudi rumah. 

***

Baby sitter dan/atau asisten rumah tangga itu manusia, lho.

Mungkin kebetulan saja mereka tidak berpendidikan setinggi para orang tua yang mempekerjakan mereka, tapi itu bukan alasan untuk tak menghargai mereka. Tidak menjaga perasaan mereka. Apalagi mereka bekerja di rumah justru untuk membantu para orang tua menjaga hal yang sangat berharga: bayi dananak- anak. 

Banyak sekali baby sitter dan asisten rumah tangga yang menjaga bayi dan anak- anak itu sungguh dengan rasa sayang pada bayi dan anak-anak yang diasuhnya. Sikapnya sangat baik pada bayi dan anak- anak itu bahkan jauh sampai saat anak- anak tersebut sudah besar dan/ atau saat baby sitter atau asisten rumah tangga itu sudah tidak bekerja di rumah kita lagi. Ada banyak cerita serupa ini di sekeliling kita. Dan hubungan semacam ini, aku percaya, hanya bisa terjadi jika mereka juga diperlakukan baik dan dihargai selama bekerja di rumah kita.

Eeehhh.. tapi kan banyak juga lho, baby sitter atau asisten rumah tangga yang nggak bener, yang nggak baik. Iya, betul ada. Tapi jika seperti itu, solusinya adalah mencari baby sitter dan/ atau asisten rumah tangga lain. Bukan lalu menjadikan ini alasan untuk jadi pelit atau mendiskriminasi.

Bagaimanapun, menurutku, selama kita masih memutuskan untuk mempekerjakan mereka di rumah kita, adalah kewajiban kita untuk bersikap baik pada mereka. Dan oh ya, spesifik tentang makanan,bukan cuma kalau ke restoran saja lho, kita perlu memberikan jenis makanan yang sama dengan yang kita makan, tapi.. di rumah juga menunya jangan dibedakan. Mestinya sih, apa yang kita makan, itu juga yang mereka makan…

p.s. Menurut berita yang kubaca pagi ini, maid menu akan dihapuskan dari restoran All You Can Eat yang diceritakan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun