Mungkin kebetulan saja mereka tidak berpendidikan setinggi para orang tua yang mempekerjakan mereka, tapi itu bukan alasan untuk tak menghargai mereka. Tidak menjaga perasaan mereka. Apalagi mereka bekerja di rumah justru untuk membantu para orang tua menjaga hal yang sangat berharga: bayi dananak- anak.Â
Banyak sekali baby sitter dan asisten rumah tangga yang menjaga bayi dan anak- anak itu sungguh dengan rasa sayang pada bayi dan anak-anak yang diasuhnya. Sikapnya sangat baik pada bayi dan anak- anak itu bahkan jauh sampai saat anak- anak tersebut sudah besar dan/ atau saat baby sitter atau asisten rumah tangga itu sudah tidak bekerja di rumah kita lagi. Ada banyak cerita serupa ini di sekeliling kita. Dan hubungan semacam ini, aku percaya, hanya bisa terjadi jika mereka juga diperlakukan baik dan dihargai selama bekerja di rumah kita.
Eeehhh.. tapi kan banyak juga lho, baby sitter atau asisten rumah tangga yang nggak bener, yang nggak baik. Iya, betul ada. Tapi jika seperti itu, solusinya adalah mencari baby sitter dan/ atau asisten rumah tangga lain. Bukan lalu menjadikan ini alasan untuk jadi pelit atau mendiskriminasi.
Bagaimanapun, menurutku, selama kita masih memutuskan untuk mempekerjakan mereka di rumah kita, adalah kewajiban kita untuk bersikap baik pada mereka. Dan oh ya, spesifik tentang makanan,bukan cuma kalau ke restoran saja lho, kita perlu memberikan jenis makanan yang sama dengan yang kita makan, tapi.. di rumah juga menunya jangan dibedakan. Mestinya sih, apa yang kita makan, itu juga yang mereka makan…
p.s. Menurut berita yang kubaca pagi ini, maid menu akan dihapuskan dari restoran All You Can Eat yang diceritakan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H