" Ada apa, bu ? "
" Nggak..nggak ada apa- apa.. Cuma ibu heran aja, koq kau dari pagi dikirimin message ngga jawab- jawab.. "
Anakku tertawa di ujung sana. " Iya bu, tadi aku bangun siang, terus langsung kuliah. Ini lagi istirahat, sebentar lagi kuliah lagi.."
Haha. Anak tengah ini memang punya kebiasaan tidur lagi setelah shalat subuh. Dan lalu rupanya pagi hari itu dia kebablasan baru terbangun lagi agak mepet jam kuliah, hingga harus berangkat terburu- buru sebelum sempat membalas pesan ibunya.
Omong-omong, eh..emang pesan ibunya itu penting dan perlu jawaban urgent ya?
Hmm.. haha.. tidak juga. Pesannya tidak sedemikian pentingnya sehingga harus dibalas seketika itu juga. Hanya saja, saat setengah harian belum dibalas, koq ya ibunya jadi cemas…
***
Ada cerita lain lagi.
Ini tentang si sulung putri kami yang kini sedang kuliah di negara lain.
Pada suatu akhir minggu, dia berencana pergi ke kota lain. Kami orang tuanya tahu rencana itu. Bukan hanya sekedar tahu, tapi aku tahu detailnya. Aku tahu jam berapa dan dengan apa dia akan berangkat dari kota tempatnya tinggal ke kota tujuan. Lalu apa kendaraan sambungannya setelah itu. Siapa yang menjemput, dan sebagainya.
“ Kirim kabar, “ kataku. “ Saat busnya sudah tiba di kota tujuan. Saat sudah sambung naik kereta (bawah tanah) dan tiba di setasiun tujuan, dan saat sudah tiba di rumah budhe X. Salam dari ibu dan bapak untuk budhe X. “