Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Arafah, 9 Dzulhijjah, Dua Tahun yang Lalu...

12 September 2016   13:02 Diperbarui: 13 September 2016   07:53 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu, kutemukan lagi kenyamanan yang tak kuduga.

Betapa dia, Sang Maha Cinta, menjaga dan melimpahkan segala kemudahan itu. Ketika aku justru sudah menurunkan harapanku. Ketika aku sudah berjanji apapun yang kulihat nanti, tak akan kukeluhkan, ternyata memang nyatanya, tak ada yang patut dikeluhkan.

tempat-makan-di-arafah-57d6431650937397421c9aa2.jpg
tempat-makan-di-arafah-57d6431650937397421c9aa2.jpg
Kembali  kudapati tenda yang lapang, bersih, nyaman dan sejuk. Makanan dan minuman yang berlimpah. Toilet yang memang sedikit lebih ramai dari saat kami di Mina, tapi tetap tak ada kesulitan karenanya.

Dan lagipula…

Memang akan sangat dangkal jika membicarakan Arafah semata tentang akomodasi yang ada.

Sebab ada di Arafah pada 9 Dzulhijah itu berarti jauh lebih dalam daripada semata urusan akomodasi itu.

bus-di-arafah-rumahkayu-57d641232b7a619f7e983f5b.jpg
bus-di-arafah-rumahkayu-57d641232b7a619f7e983f5b.jpg
***

Sekali lagi, kata- kata tak akan cukup untuk bisa menggambarkan..

Berada di Arafah pada masa puncak haji, Jumat 9 Dzulhijah dua tahun lalu itu adalah keindahan tak terperi, kenikmatan  tak bertepi, ketika seluruh diri ini semata pasrah, pasrah, pasrah. Ketika seluruh kesadaran, jiwa dan raga terpusat pada Dia Yang Esa. Dia Sang Maha Cinta. Sang Pemilik Hidup. Pemilik seluruh kebaikan di Jagad Raya ini.

Berada di Arafah adalah karunia luar biasa. Yang secara murah hati diberikan pada dia Sang Kuasa padaku dan suamiku ketika itu. Kusadari, tanpa kehendakNya, tak akan bisa kami berada disana pada hari itu.

Di Arafah pada 9 Dzulhijjah dua tahun yang lalu, air mataku mengalir deras, merasakan semua karunia dan keindahan yang berlimpah, serta mengiringi doa- doa yang kukirimkan ke Atas sana, dengan sepenuh jiwa. Doa bagi diriku sendiri, bagi semua orang yang kusayangi, yang kucintai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun