Aha !
Dengan penasaran, kunanti seperti apa makanan yang akan terhidang di depan kami sekeluarga.
Lalu ketika pesananan kami tiba, kuamati dengan seksama.
Terendam dalam kuah adalah potongan- potongan ketupat, soun, toge pendek, remasan kerupuk berbahan dasar tepung beras yang lalu di bagian atasnya bertabur lorjuk dan potongan bawang daun.
Rasanya enak, bisa diterima lidah.Walaupun, ha ha, jumlah lorjuk yang terhidang di piring lebih sedikit dari yang kubayangkan.
Tadinya kupikir lorjuknya akan berlimpah, tapi ternyata tidak. Jumlah lorjuknya tak terlalu banyak.
Tapi kupahami, ini sesuai dengan harga jualnya.
Campur lorjuk yang kami makan pagi itu, harga seporsinya Rp. 6.500,- . Kutahu bahwa lorjuk tidak murah. Lorjuk kering yang biasa kubeli dalam kemasan seberat satu setengah ons saja harganya lebih dari lima puluh ribu rupiah. Maka jika seporsi campur lorjuk seharga enam ribu lima ratus rupiah jumlah lorjuknya ‘sekedarnya’ dan tak sebanyak yang kubayangkan, hal itu wajar adanya.
***