Dan, ha ha, walau dibantu oleh Google Map, kami ternyata agak kesasar sedikit saat hendak mengunjungi pantai tersebut. Pasalnya, tak di semua persimpangan petunjuk arah ke pantai ada. Sementara, bolak- balik suara dari telepon genggam mengumumkan “ GPS signal lost”. Halah.
Menyesal?
Tidak.
Sama sekali tidak.
Bagaimana bisa menyesal jika kemudian saat kami agak kesasar itu pemandangan yang kami lihat sungguh menakjubkan. Sinar mentari menimpa tambak- tambak milik para petani garam. Ada kincir angin di pematang tambak yang airnya berkilau keemasan tertimpa cahaya mentari senja itu.
Kami sangat menikmati pemandangan tersebut.
Walaupun akibatnya, sebab kami agak berlama- lama menikmati pemandangan menakjubkan di tambak garam, saat kami tiba di pantai, senja telah berganti malam. Tak pelak, kami toh masih juga bisa menikmati keindahan disana- sini.
Maka, untuk membayar rasa penasaran atas rasa Campur Lorjuk itu, keesokan paginya kami kembali menuju arah yang sama.
Di sekitar pasar yang menuju pantai, begitu resepsionis hotel kami memberi tahu. Disana ada banyak yang menjual Campur Lorjuk.