Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dengan Naik Sepeda, Tak Lagi Mogok Sekolah (A True Story)

9 April 2016   09:27 Diperbarui: 9 April 2016   13:17 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali lain, ini di akhir semester lalu, saat liburan akhir semester satu, ketika kami sedang leyeh- leyeh di depan TV.

“ Berapa IP-mu, mas ? “

“ Tiga koma satu, bu. “

“ Oh, okay. Bagus dong. Semester depan, bisa dapat tiga koma lima? “

Tak membalas dengan kata- kata, anakku menjawab dengan tatapan jenaka yang berbunyi “nggak janji”.

Ha ha.

Ah, sejujurnya, aku juga tak terlalu serius dengan permintaan “bisa dapat tiga koma lima” itu. Aku tahu, anak tengahku ini tidak bermalas- malasan. Dia rajin belajar. Menjalani kuliahnya dengan baik. Maka aku percaya, tiga koma satu itu sudah hasil usaha terbaiknya.

Dan mengingat riwayat tumbuh kembangnya saat kanak- kanak, ketika dia mengalami phobia sekolah dan selama bertahun- tahun berulang kali mogok sekolah saat duduk di bangku Sekolah Dasar dan baru sedikit demi sedikit situasi membaik ketika dia memasuki masa remajanya, apa yang dia capai sekarang sudah cukup melegakan hati.

Tahun lalu, dia berhasil menembus masuk seleksi ke Fakultas Teknik di Perguruan Tinggi Negeri yang konon terbaik di negeri ini, yang konon juga passing grade saat seleksinya tertinggi di antara perguruan tinggi negeri lain. Hal itu sudah sangat membuat kami orang tuanya senang dan lega sekali.

Terbayar sudah segala upaya saat mengatasi beragam tantangan untuk membuatnya senang bersekolah dulu.

Ya, segala upaya. Baik ke psikolog, mendiskusikan dengan guru- guru, mencarikan sekolah yang cocok dan akan membuatnya bisa berkembang dengan baik, termasuk, saat dia Sekolah Dasar, mengijinkannya naik sepeda ke sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun