Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Check In Jam-jaman di Hotel Transit

17 Desember 2015   23:25 Diperbarui: 18 Desember 2015   05:54 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum ini, aku pernah juga menginap di hotel transit di airport yang sama, beberapa tahun yang lalu ketika harus berganti pesawat dalam perjalanan ke dan pulang dari USA. Selain kondisi lorong- lorong di hotel yang menurutku sempit dan temaram dan membuatku merasa kurang nyaman itu, ketika itu aku juga berpapasan dengan Bapak- bapak hidung belang yang kegenitan saat hendak check in di hotel transit tersebut. Duh, males banget kan.

Nah, mungkin, sebab pengalaman yang terekam di memoriku tentang hotel transit itu tidak begitu menyenangkan, makanya aku jadi aras- arasen, ogah- ogahan untuk segera check in.

Aku lalu memutuskan untuk berjalan- jalan saja dulu ke toko buku. Lalu, kudengar juga kabar bahwa ada seorang rekan kerjaku yang hendak terbang ke negara lain saat itu juga sedang transit di Singapore. Maka, setelah dari toko buku, kuputuskan untuk bertemu dengannya.

Kebetulan aku dan rekan itu dalam beberapa hari ke depan memang berencana untuk mendiskusikan sesuatu melalu teleconference. Namun sebab ternyata kami secara kebetulan bertemu dalam persilangan arah perjalanan kami di Changi, akhirnya di tengah malam buta itulah kami membicarakan beberapa hal yang tadinya akan kami diskusikan melalui teleconference itu. Kami melakukan rapat tengah malam di airport, judulnya. Ha ha.

Baru kemudian setelah bertemu dengan rekanku itu, akhirnya aku memutuskan untuk check in di hotel transit airport. Bayanganku, setelah check in, aku akan mandi air hangat, tidur sebentar, lalu mandi lagi untuk kemudian siap- siap terbang kembali ke tanah air.

Dan…

Yang terjadi ternyata tidak sesuai dengan bayanganku. Sebab, saat aku tiba di resepsionis hotel, mereka mengatakan bahwa kamar fully booked. Menurut mereka, pihak penerbangan memberikan banyak voucher pada penumpang yang ketinggalan pesawat malam itu tanpa melakukan reservasi kamar dulu di hotel transit itu, sehingga mereka tidak punya kamar untukku.

Oh, ya ampun.

Mereka mengatakan, jikapun aku mau, saat itu yang tersedia hanya ‘budget room’. Artinya, kamar single yang agak sempit (ukurannya kira- kira sebesar satu ruangan dengan satu tempat tidur dan satu meja saja), dan.. toiletnya di luar.

Haduh.

Kamarnya sempit, ya sudahlah, toh cuma sebentar. Tapi, toilet di luar? Aduh, itu sangat tidak nyaman bagi perempuan yang bepergian sendiri seperti aku ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun