Aku mengangguk memahami. Air di dalam panci di atas kompor mulai meruapkan keharuman yang menyenangkan. Tapi kali ini, kesenangan itu bercampur dengan rasa nyeri dan sedih.
Ah, betapa aku selalu berharap, agar mereka bisa lebih sejahtera. Supaya jika hujan tak turun beberapa bulan seperti ini, mereka masih bisa punya persediaan agar tak sampai kepepet dan tak bisa makan.
Sungguh. Betapa sedihnya membayangkan ada keluarga- keluarga di rumah- rumah yang berjarak ratusan kilometer dari tempat kami berada yang saat ini masih dengan penuh harap menanti agar hujan turun, sekedar agar mereka bisa memenuhi kebutuhan dasar mereka, untuk mengisi perut, untuk makan…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H