Dan masih banyak pesan lain yang disampaikan pada keduanya.
Salah satu dari anakku yang sudah mahasiswa itu, belum 17 tahun usianya. Dia belum memiliki SIM, belum bisa membawa kendaraan. Dia biasa berjalan kaki ke kampus.
Kakaknya, sudah memiliki SIM. Walau juga sering lebih memilih untuk naik kendaraan umum yang lebih praktis untuk ke kampus, tapi adakalanya dia juga menyetir mobil untuk mencapai tempat dimana kegiatannya berada.
Maka begitulah, pesan untuk berhati- hati baik jika sedang berjalan kaki atau mengendarai mobil saat hujan besar berulang kali disampaikan pada mereka.
***
Pagi ini, aku masih agak tidak enak badan. Maka, kuputuskan untuk bersenang- senang sedikit. Aku masih memiliki sedikit persediaan akar dan sereh wangi serta bunga cengkeh. Yang lalu kurebus dengan niatan hendak mencampur air rebusannya di air mandi nanti.
Keharuman dan kehangatan campuran itu akan cukup untuk membuat rileks dan senang hati. Ampasnya, biasanya juga kutaruh di wadah dan kutinggalkan di kamar mandi. Wanginya akan tertinggal disana sampai beberapa hari. Menyenangkan !
Dan begitulah, ketika aku sedang memasukkan beragam bahan dan rempah- rempah itu ke dalam panci di dapur, asisten rumah tanggaku menghampiri.
Dengan mata yang agak berkaca- kaca dan suara bergetar, dia membuka pembicaraan.
“ Mbak… “ katanya padaku.
Asisten rumah tangga di rumahku, sudah ikut bertahun- tahun dengan kami. Dulu bahkan saat mereka masih gadis, mereka pernah ikut orang tuaku. Maka mereka mengenalku sejak aku masih sekolah dulu, dan memanggilku dengan panggilan “mbak”.