Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

14 Oktober, Dan Cinta yang Selalu Ada

14 Oktober 2015   08:06 Diperbarui: 18 Oktober 2015   23:49 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cuti yang diambil dari pekerjaanpun bahkan semata cukup untuk mempersiapkan hari-H, dan setelah itu, pindah ke rumah kontrakan.

Rumah kontrakan ini bahkan diperoleh at the last minute.

Kami bahkan tadinya tenang- tenang saja dengan pemikiran 'yang penting nikah dulu aja deh' dan setelah itu baru urusan lain akan dilakukan. Termasuk mencari tempat tinggal.

Jadi kami pikir, setelah menikah tak apa dia kembali ke tempat kostnya dan aku kembali ke tempat kostku dulu -- kami berdua bekerja di kota yang berbeda dengan kota dimana orang tua kami berada, sehingga kami tinggal di tempat kost.

Hanya saja, Bapak dan ibu kost-ku yang mendengar rencana itu menganggap hal tersebut solusi yang 'aneh'. Beliau berdua, ibu dan bapak kost sepuh yang baik hati itu, berpendapat seharusnya ada cara yang lebih baik daripada suami istri pengantin baru pulang ke rumah kost yang berbeda dan bahkan agak berjauhan letaknya setelah pernikahan.

Maka ibu dan bapak kost-ku menawarkan sebuah kamar yang lebih besar di rumah mereka untuk kami tempati seusai pernikahan. Kamar itu sebetulnya bukan termasuk kamar yang disewakan pada penghuni kost. Itu kamar di lantai bawah yang diperuntukkan khusus untuk keluarga sementara kamar- kamar yang disewakan hanya yang berada di lantai atas.

" Pakai saja kamar besar itu, " kata Bapak dan ibu kostku, " Tak perlu tambah bayarnya, bayar jumlah yang biasa saja. Pakai saja sampai sudah dapat rumah untuk tempat tinggal nanti."

Duh. Alih- alih senang, kami malah sungkan. Sungguh kami tak enak hati jika harus merepotkan serupa itu.

Maka begitulah, kami tergesa mencari rumah yang bisa dikontrak. Yang akhirnya kami dapatkan tanpa sengaja, ketika seorang kawan yang sudah memiliki rumah belum menggunakan rumahnya itu sebab mereka berencana untuk tinggal di rumah orang tua mereka dulu sambil menanti kelahiran bayi.

Maka rumah itulah yang kami kontrak.

Dan dengan begitu kami bisa mengucapkan terimakasih seraya menolak tawaran bapak dan ibu kostku untuk menggunakan dulu kamar yang lebih besar di rumah mereka seusai pernikahan kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun