Yang ditanya tenang- tenang menghirup kuah pangsit hangatnya dan berkata, " Ya kita lihat deh Dee, kalau tawarannya nanti bagus, ya mungkin pindah saja tak apa.. "
" Udah nggak enak di tempat yang sekarang? " tanya Dee.
" Nggak juga sih, Dee, " jawab Kinan, " Aku masih menyukai pekerjaanku yang sekarang, perusahaan tempatku bekerja juga oke, tapi yaaaa, kita lihat nanti deh Dee. Ini aku kan nggak nyari, Dee, " Kinan menambahkan kemudian, " Aku dihubungi head hunter yang menawarkan aku untuk mencoba kesempatan mengisi jabatan ini.. "
Dee mengangguk.
" As usual, " komentarnya, " Kau memang nggak pernah cari kerja ya, pekerjaan yang mencarimu ? "
Kinan tersenyum- senyum. Apa yang dikatakan Dee tadi ada benarnya juga. Dia hanya pernah melamar pekerjaan duluuuu sekali, saat dia baru lulus kuliah, untuk pekerjaan pertamanya.
Setelah itu, setelah pekerjaan pertama itu, dia sudah beberapa kali pindah kantor lagi dan tak satupun dari posisi kemana dia pindah itu yang dicarinya secara sengaja. Network dan reputasi yang telah dibangunnyalah yang membuat dia dihubungi oleh bagian Human Resources di beberapa perusahaan, maupun juga head hunter yang menyampaikan informasi tentang adanya posisi- posisi kosong yang sesuai dengan pengalaman dan keahliannya.
Tawaran yang datang banyak. Tak semua Kinanti bersedia mencobanya.
Sekali, dua kali, jika waktunya bertepatan dengan saat dimana Kinan sendiri memang sedang berpikir- pikir apakah sudah waktunya mencari kesempatan baru, dia akan bersedia datang untuk melakukan wawancara.
" Dan kau tak pernah gagal wawancara, ya, " komentar Dee lagi, " Jika memutuskan datang untuk wawancara, selalu kemudian pekerjaan itu kau dapatkan ? "
Kinan tersenyum- senyum lagi. Disendoknya daging sapi yang berlumuran saus lada hitam beserta beberapa potong paprika. Tak dijawabnya pertanyaan Dee.