Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Mesti Jajan?

4 Oktober 2015   18:58 Diperbarui: 4 Oktober 2015   19:39 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan itulah pasal utamanya.

Itulah salah satu faham dasar dibalik "kenapa mesti jajan?" yang dulu kami ajarkan pada anak- anak saat mereka masih kecil.

Yaitu, tak perlu malu untuk melakukan sesuatu yang dianggap benar, walaupun hal itu berbeda dengan kebanyakan orang lain di sekitar kita.

Saat anak- anak duduk di bangku Sekolah Dasar, ada aturan di sekolahnya bahwa murid kelas 1 dan 2 SD dilarang membawa uang ke sekolah. Murid kelas 3 SD ke atas, diijinkan membawa uang dan jajan di kantin.

Lalu, suatu hari, saat anak sulungku kelas 2 SD, kudengar salah satu temannya nyeletuk, " Ih asyik, sebentar lagi kelas 3, boleh bawa uang jajan... "

Kalimat yang oleh teman- temannya ramai- ramai disahuti, " Iya ya... Asyik... Boleh jajan... "

Opppssss...

Saat kudengar itu, baru kusadari sepertinya ada yang keliru. "Boleh", rupanya oleh anak- anak itu diartikan sebagai "hak", dan dinanti- nanti.

***

Membawa uang jajan ke sekolah, tak termasuk hal yang aku minati untuk diajarkan pada anak- anak. Bagiku, lebih baik repot sedikit menyediakan bekal makan dari rumah, yang jelas lebih terjamin kebersihan dan gizi-nya daripada membawakan uang jajan.

Maka, beberapa bulan sebelum anak sulungku naik ke kelas 3 SD, sudah kumasukkan pemikiran itu ke kepalanya, " Nanti, walaupun sudah kelas 3, tetap bawa bekal dari rumah saja yaaa... Nggak usah jajan. Lebih bersih, enak juga kan ? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun