Ilustrasi, Shutterstock
Â
Hukum kekekalan energi?
AKU menatap gagang telepon yang kupegang dengan setengah putus asa. Bagaimana cara menerangkan hukum kekekalan energi pada anak umur 3 tahun? Terutama karena aku ini, ibunya, dulu bahkan harus jungkir balik susah payah semata agar tak mendapat nilai buruk untuk fisika saat sekolah?
Di ujung lain saluran telepon adalah adikku, yang siang itu kuhubungi gara- gara obrolan ringanku dengan anakku yang mulanya tampak seperti obrolan biasa saja dengan bocah kecil, yang tiba- tiba saja mengajukan pertanyaan yang dengan segera kutahu tidak boleh dijawab sembarangan.
Aku sekarang sudah lupa apa pertanyaan persisnya tapi adikku benar, apa yang ditanyakan anakku itu sebetulnya bisa dijawab dengan hukum kekekalan energi yang mengatakan bahwa energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tapi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan.
Sebab pertanyaan bocah usia 3 tahun itu mengurut dari awal sampai ujung mempertanyakan darimana mulanya dan koq tidak hilang- hilang cuma bentuknya ganti- ganti. Begitu deh kira- kira.
"Tolong terangin ya sama dia, nyerah deh aku," akhirnya kukatakan begitu dan adikku sambil tertawa- tawa mengiyakan.
Kuserahkan gagang telepon pada anakku yang lalu mendengarkan entah apa yang diterangkan oleh pamannya dari kota yang berjarak ratusan kilometer dari tempat dimana kami berada.
Anakku tiga orang, dan kejadian semacam itu bukan sekali saja terjadi.
Kali lain, anakku yang waktu itu duduk di kelas 3 SD tiba-tiba bertanya, "Bu, kenapa terowongan itu bentuknya selalu bulat?"