Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Musibah di Tanah Suci ( A True Story )

12 September 2015   10:50 Diperbarui: 12 September 2015   16:41 2416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi...

***

Sejak sehari sebelumnya, kami sudah diwanti- wanti untuk turun berkumpul di lobby hotel tepat waktu dan di titik yang sudah disepakati.

Mobilisasi jamaah haji dari Madinah ke Mekah mencapai puncaknya saat itu. Sudah dikatakan pada kami bahwa pada hari kami berangkat itu, akan banyak pula rombongan lain yang berangkat. Dari berbagai negara. Maka pastikan kami siap agar perjalanan lancar.

Dan begitulah... benar begitu suasananya.

Lobby hotel yang walau biasanya juga ramai, saat itu bukan ramai lagi kata yang cukup tepat untuk menggambarkan, tapi padat dan hiruk pikuk. Berbagai kelompok jamaah haji dengan pakaian ihram dan tas- tas tentengan dan koper kecil berdiri menanti keberangkatan di lobby hotel. Koper besar, sudah sejak malam sebelumnya diminta disiapkan di depan kamar masing- masing untuk kemudian dikumpulkan dan diorganisir oleh para petugas untuk nanti akan dibagikan kembali pada kami saat telah tiba di Mekah.

Dan jalan di depan hotel.. nyaris tak ada tempat kosong. Bus- bus berderet- deret dengan kerapatan luar biasa, membuat orang yang berjalan kaki atau hendak masuk ke dalam bus harus memiring- miringkan badan agar bisa menyelipkan diri diantara celah- celah kecil antar bus itu.

Rombongan kami dipanggil untuk memasuki bus tepat waktu. Anggota rombongan dalam dua bus yang mengangkut kami dihitung jumlahnya. Pas. Kami lihat supir bus dan para petugas yang mengurus perjalanan haji kami membicarakan sesuatu dengan petugas setempat dari Arab Saudi terlibat pembicaraan agak panjang sebelum akhirnya bus kami diberangkatkan.

Aku tak paham bahasa Arab, jadi tak tahu apa yang mereka bicarakan tapi kemudian di dalam bus kami diberitahu bahwa surat ijin yang diperlukan agar kami bisa berangkat saat itu belum diperoleh tapi untuk menghindari kepadatan antrian bus di depan hotel, kami diminta berangkat saja dan surat ijin tersebut akan diberikan di satu titik jalan di dalam kota Madinah yang akan kami lalui nanti.

Deal.

Berangkatlah bus kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun