Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Balada KRL: Kaleng Penyiksaan

22 Juli 2013   06:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:13 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Egoisme.

Sebab tahu tak sanggup berdiri sepanjang perjalanan, apalagi KRL sering terlambat sampai cukup lama (setengah jam, bahkan pernah satu jam) tanpa alasan yang jelas, tempat duduk menjadi sangat berharga.

Banyak yang terpaksa membuang waktu untuk ikut berputar arah agar bisa duduk. Akibatnya, orang tak rela atau tak lagi sanggup berbagi. Sangat sedikit yang mau memberikan tempat duduknya pada peumpang lain sebelum sampai ke stasiun tujuan.

Aku bahkan pernah mendengar ada Bapak- bapak yang 'mengomel' pada temannya, menceritakan bahwa hari sebelumnya dia duduk dan diminta berdiri sebab ada orang hamil (mungkin juga dengan cara yang kurang enak -- aku pernah menulis tentang ini sebelumnya ) .

Dia bercerita pada temannya bahwa reaksinya saat itu adalah, " Hamil? Nah yang menghamili siapa? Suaminya kan? Suaminyalah suruh cariin. Tanggung jawab dong, kenapa gue yang mesti ngurus? "

Keterlaluan?

Mungkin. Tapi jika kita setiap hari naik KRL, ketidakrelaan dan egoisme semacam itu dengan mudah bisa dilihat apa latar belakangnya.

2.  Agresivitas

Pertengkaran bukan barang langka di dalam gerbong KRL.

Minggu lalu aku malah melihat seorang lelaki memukul dan menampar lelaki lain di atas gerbong.

Yang satu hendak keluar dari gerbong, yang satu tergesa masuk sebab ingin mencari tempat duduk lalu saat berpapasan menyenggol yang hendak keluar. Dan terjadilah penamparan serta pemukulan itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun