Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Uniknya Anak-anak: Adakah Sekolah yang Ideal?

8 Juni 2013   22:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:20 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami orang tuanya memutar otak.

Pilihannya: fight, memperjuangkan semua itu, atau, balik badan dan pergi.

Aku mulanya ingin memperjuangkan dan baru jika tak berhasil, pindah. Suamiku -- yang rupanya sudah lebih dulu membaca gelagat kecurangan dan manipulasi daripada aku --  lebih memilih untuk mencari sekolah lain segera.

Tapi itu tak bisa dilakukan sebelum kami tanyakan pendapat si kecil. Kami duga, memindahkan dia ke sekolah lain juga tak akan semudah itu. Kedua kakaknya bersekolah disana sejak TK hingga lulus SD. Si kecil anak bungsu kami itu, juga melewatkan masa taman kanak- kanaknya disana. Dia juga masuk SD yang sama, hingga kelas dua itu. Jadi kami pikir, dia mungkin akan berat untuk pindah.

Dan sebab dia yang akan menjalani, kami tak bisa mengambil tindakan tanpa persetujuannya...

***

Sebetulnya, kami bukan tak menyadari, setelah masuk SD, si bungsu seperti kurang bahagia bersekolah. Tapi ( ini sungguh sangat kusesali belakangan ) tak pernah terpikir oleh kami bahwa yang terjadi adalah hal serius yang dampaknya bisa jangka panjang. Situasi yang memperbaikinya tak bisa dilakukan dalam sehari saja.

Dari ketiga anak kami, justru hanya si bungsu ini yang bahkan sejak play group sudah teridentifikasi sebagai anak sangat potensial oleh gurunya. Sebab dia periang dan terbuka. Sehingga kecerdasannya mudah terbaca.

Si sulung, sangat pemalu dan pendiam saat kecil. Anak tengah kami, seperti yang sudah seringkali kuceritakan dalam tulisan- tulisanku, tak mudah dipahami dan memiliki riwayat mogok sekolah yang panjang.

Si bungsu ini tidak begitu. Dia bahkan sudah merebut hati banyak guru sejak usia batita ketika bersekolah di play group, sudah menerima penghargaan di sekolah. Hal yang bahkan oleh kakak sulungnya yang cemerlang itu saja baru mulai diperoleh di sekitar usia sembilan- sepuluh tahun, saat rasa percaya dirinya mulai terbentuk.

( Dan oh, bukan hanya para guru, banyak orang tua juga terpikat olehnya. Termasuk orang tua seorang gadis kecil yang.. ha ha, ah bagian yang ini nanti saja kutuliskan kapan- kapan ).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun