Tanamkan pula pengertian pada anak bahwa diri dan tubuhnya adalah hal yang sangat berharga bagi dirinya dan keluarganya. Dan karenanya dia harus menjaga dan memeliharanya dengan baik.
Setelah itu, ajarkan pada anak, mulai sejak usia mereka balita, tentang jenis- jenis sentuhan yang berbeda dan bagaimana cara bereaksi terhadap sentuhan itu.
Katakan pada anak- anak bahwa ada tiga macam jenis sentuhan, yaitu sentuhan yang pantas, sentuhan yang membingungkan dan sentuhan tidak baik.
Sentuhan yang pantas yaitu sentuhan yang dilakukan seseorang karena kasih sayang. Misalnya, mengusap, membelai kepala, membedaki badan.
Sentuhan yang membingungkan adalah sentuhan yang merupakan kombinasi antara kasih sayang dan nafsu. Misalnya, mula- mula mengelus kepala, memeluk- meluk, lalu tangannya meraba bagian tubuh dari bawah bahu sampai atas dengkul.
Ajarkan pada anak bahwa bagian tubuh dari bawah bahu sampai atas dengkul adalah bagian sangat pribadi dari tubuhnya yang tidak boleh disentuh orang lain.
Sentuhan tidak baik adalah jika seseorang meraba- raba paha, dada atau bagian yang dekat dengan kemaluan.
Ada hal penting lain, yaitu ajarkan pada anak untuk mempercayai perasaannya.
Kita dapat mengatakan pada anak bahwa saat manusia diciptakan, dibekalkan pula pada manusia perasaan dan naluri yang tajam. Bekal ini dapat digunakan untuk mengenali bagaimana perasaan dan perlakukan orang lain terhadapnya. Atas dasar itu, anak dapat diajarkan atau dilatih untuk membedakan berbagai macam perasaan yang dialaminya saat dia bertemu seseorang, apakah itu perasaan yang menyenangkan, membingungkan atau menakutkan. Katakan pada anak untuk mempercayai apa yang dikatakan nuraninya ini.
Last but not least, ajarkan pada anak untuk mengatakan "tidak", "tidak mau" dan "jangan begitu" jika ada anak lain yang lebih besar atau orang dewasa yang berbuat tidak pantas padanya.
Sebagai orang tua kita sering mengajarkan pada anak untuk patuh pada orang dewasa lain, dan mendengarkan apa yang dikatakan orang yang lebih besar dari mereka. Kali ini, di pihak lain, kita harus pula menjelaskan pada anak bahwa dalam keadaan tertentu, tergantung perbuatan orang itu dan berlandaskan pertimbangan perasaannya, anak boleh mengatakan tidak, tidak mau atau jangan begitu pada orang dewasa atau anak yang lebih besar dari mereka, terutama jika anak merasa bahwa hal itu diperlukan untuk melindungi dan menjaga dirinya.